Akademi TNI
Sebanyak tiga logo TNI kembali terpasang di bagian atas bangunan Kantor Wali Kota Magelang. Pemasangan logo TNI tersebut dilakukan sejumlah personel Akademi TNI pada Jumat ( 3/2/2023). Foto: W Cahyono

 

MAGELANG (SUARABARU.ID)-Sejumlah personel Akademi TNI memasang kembali logo TNI di bagian atas Gedung Kantor Wali Kota Magelang.  Logo TNI yang dipasang tersebut sebanyak tiga buah. Selain itu, mereka juga memasang  tiga papan patok yang  bertuliskan “Tanah dan Bangunan Ini Milik Dephankam Cq Mako AKABRI/Mako Akademi TNI. Berdasarkan SHP No 9 tahun 1981 IKN No 2020335014, Luas Tanah 40.000 meter persegi”.

Pemasangan logo TNI dan papan patok tersebut dilakukan  Jumat ( 3/2/2023) pagi. Dan dalam pantauan Suarabaru.Id, pemasangan tersebut berakhir sekitar pukul 11.00 WIB.

Pemasangan kembali logo TNI dan papan patok tersebut,  membuat Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis mengaku sedikit terkejut . Karena, pada 13 September 2022 lalu, pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman bersama  antara Pemkot Magelang  dengan pihak TNI yang saat itu diwakili oleh Asisten Logistik Panglima TNI yang saat itu dijabat oleh Mayjen TNI Haryono. Kemudian, Sekjen Kemenkeu RI Heru Pambudi dan diketahui oleh Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI Sugeng Purnomo.

Akademi TNI
Selain memasang tiga logo TNI di bagian atas bangunan Kantor Wali Kota Magelang, personel Akademi TNI juga memasang tiga patok yang bertuliskan “Tanah dan Bangunan Ini Milik Dephankam Cq Mako AKABRI/Mako Akademi TNI. Berdasarkan SHP No 9 tahun 1981 IKN No 2020335014, Luas Tanah 40.000 meter persegi “, di belakang pagar kantor tersebut. Foto: W. Cahyono

Pada kesepakatan tersebut salah satunya tercapai kesepakatan, Pemkot Magelang juga meminta  kepada Panglima TNI  yang saat itu dijabat oleg Jenderal TNI Andhika Perkasa, agar patok dan logo  TNI yang terpasang agar segera dicopot.

“Kami sedikit kaget dengan pemasangan kembali logo TNI. Karena, pada13 September 2022 lalu,  kita sudah menandatangi nota kesepahaman antara TNI, Kemenkeu dan Pemkot Magelang,” ujar Nur Azis.

Azis mengatakan, pada pertemuan saat itu juga  tercapai kesepatakan proses persiapan, pembangunan, juga pindahan kantor baru diberi batas waktu 5,5 tahun ke depan. Pada 2,5 tahun pertama,  Kemudian Kemenkeu akan membangun kantor baru BPPK di lain tempat,” kata Nur Azis.

Ia menambahkan, kemudian Pemkot Magelang akan memulai proses pindahan paling lama tiga tahun sejak diserahkan fisik tanah dan bangunan BPPK. Setelah semua proses itu selesai, aset Akademi TNI yang saat ini dipakai untuk Kantor Pemkot Magelang akan diserahkan ke TNI.

Menurutnya,pemasangan kembali logo dan patok oleh pihak TNI tersebut terjadi, kemungkinan terjadi karena  ada yang belum memahami dari nota kesepahaman yang telah dilakukan.

Untuk itu, pihaknya telah melayangkan surat untuk  Menkopolhukam sebagai kementerian yang menginisiasi tentang kesepahaman antara pemerintah kota bersama dengan TNI. Dan, juga dengan Kemenkeu.

“Selain itu, kami juga akan mengirim surat kepada Panglima TNI untuk bisa bertemu,”imbuhnya.

Azis juga mengakui, saat bertemu dengan Panglima TNI ( saat itu) dijabat oleh Jenderal TNI Andhika Perkasa,  tidak ada bukti tertulis terkait permohonan pencopotan logo dan patok TNI yang ada di lingkungan Kantor Wali Kota Magelang tersebut.

Melainkan hanya secara lisan. Dan, saat itu juga setelah adanya nota kesepahaman tentang penyerahan dan penerimaan hibah tanah dan bangunan antara Akademi TNI dan Pemkot Magelang ditandatangani, logo di bangunan Kantor Wali Kota Magelang langsung diturunkan dan papan  patok yang ada juga dicabut.

Azis menambahkan, meskipun saat ini terpasang kembali logo TNI dan papan patok tersebut, tidak menganggu aktivitas para pegawai di lingkungan Pemkot Magelang dalam menjalankan tugasnya.

“Pemasangan logo  TNI dan papan patok ini tidak mengganggu aktivitas pegawai dalam menjalankan tugasnya,” tandasnya.

Sementara itu, dari pihak Akademi TNI belum ada keterangan resmi  terkait pemasangan kembali logo TNI dan papan patok tersebut. Salah satu personel Akademi TNI usai  pemasangan tersebut, enggan memberikan keterangan kepada wartawan yang menemuinya. W. Cahyono.