SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kelengkapan sarana digital di lembaga pendidikan, harus diimbangi dengan peningkatan literasi digital para peserta didik dan pengajar, sehingga proses digitalisasi di sektor pendidikan dapat berkembang sesuai rencana.
”Dalam proses digitalisasi pendidikan memang diperlukan keseimbangan, antara kelengkapan sarana infrastruktur serta literasi para penggunanya, yaitu peserta didik dan para pengajar,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2023).
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat, sepanjang 2020-2022, telah menyalurkan bantuan sarana Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), berupa laptop dan proyektor, ke 71 ribu sekolah formal di Tanah Air.
BACA JUGA: Geber Pembiayaan Infrastruktur Desa, Ganjar Dinilai Berhasil Wujudkan Desa di Jateng Makin Mandiri
Pada kesempatan rapat dengan Komisi X DPR RI, Selasa (24/1/2023) lalu, Mendikbudristek, Nadiem Makarim, mengungkapkan, pemerintah telah memberikan secara gratis empat platform digital, yang bisa diakses semua sekolah di Indonesia.
Empat platform itu antara lain, kampus merdeka, sumber daya sekolah, profil rapor pendidikan dan manajemen data, serta infrastruktur.
Menurut Lestari, bantuan sarana peralatan TIK itu sangat baik, untuk mempercepat proses digitalisasi pendidikan Nasional.
BACA JUGA: LBH Rupadi Apresiasi Polsek Semarang Barat Terapkan Restorative Justice
Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, ketersediaan sarana pendukung TIK itu juga harus diimbangi peningkatan literasi digital para penggunanya, selain ketersediaan infrastruktur jaringan internet yang mumpuni.
Ditambahkan Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu, Indeks Literasi Digital Indonesia pada 2021, yang tercatat 3,49 dari skala 1-5 itu, masih punya potensi untuk ditingkatkan.
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu sangat berharap, kolaborasi yang baik dari para pemangku kepentingan di pusat dan daerah dapat dibangun, dalam mewujudkan infrastruktur digital yang kuat, guna mendukung sepenuhnya digitalisasi pendidikan di Tanah Air.
Karena, tegas Rerie, keberhasilan sistem pendidikan dalam beradaptasi dengan perkembangan global saat ini, sangat menentukan kualitas setiap anak bangsa di masa datang, dalam menghadapi setiap tantangan.
”Sehingga kepedulian seluruh anak bangsa dalam proses pembangunan pendidikan Nasional, harus terus dibangkitkan. Ini demi mewujudkan bangsa Indonesia yang tangguh dan berkarakter kuat, agar mampu berkompetisi di kancah global,” jelas Rerie.
Riyan