PACITAN (SUARABARU.ID) – Bencana longsor terjadi di Kabupaten Pacitan, Jatim. Dampaknya, menghancurkan rumah warga milik Sunardi di Dusun Gauto RT 01/RW 05, Desa Wonokarto, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan.
Bagian Prokopim Pemkab Pacitan, semalam, mengabarkan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayu Aji, Kamis (26/1), mendatangi lokasi bencana tanah longsor. Kepada korban tanah longsor, diberikan bantuan perabot dapur, peralatan tidur, pakaian anak, peralatan sekolah, terpal, sembako, handuk dan sarung.
Bergegas Sunardi berdiri dari duduk, menyambut kedatangan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji yang berkunjung ke rumahnya. Diantara reruntuhan puing rumah yang hancur dan masih berserakan, Sunardi, tergopoh-gopoh menyambut kedatangan orang nomor satu di Pacitan tersebut.
”Sugeng rawuh Pak Bupati, matur nuwun rawuhipun (Selamat datang Pak Bupati, terima kasih kehadirannya),” ucap Sunardi. Dari raut wajahnya, bapak paruh baya ini masih terlihat sedih. Betapa tidak, baru saja ia dan keluarganya kehilangan rumah beserta isinya karena bencana longsor.
Beruntung, seluruh anggota keluarganya selamat dari bencana tersebut. ”Sabar nggih pak menika cobaan, ingkang sabar (Sabar ya Pak ini cobaan, yang sabar),” ungkap Mas Aji (panggilan akrab Bupati Pacitan) berupaya menguatkan semangat Sunardi.
Kedatangan Bupati ke lokasi bencana tanah longsor, untuk menjenguk serta memastikan kondisi keluarga Sunardi. Ikut serta mendampingi Bupati, Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Sumorohadi, Kepala Dinas Perkimtan, Heru Tunggul Widodo.
Reruntuhan Batu
Juga Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Erwin Andriatmoko, serta Camat Ngadirojo, Nanang Hardiwijono.
Kedatangan Bupati ke lokasi bencana, untuk menjenguk serta memastikan kondisi keluarga Sunardi. Bersamaan itu, Bupati juga menyerahkan sejumlah bantuan.
Kepada Bupati, Sunardi, menuturkan, bencana alam yang menimpa rumahnya terjadi Selasa (24/1) dini hari. Kejadian diawali dengan reruntuhan batu yang menggelinding menghancurkan rumahnya.
Kata Sunardi, saat itu seperti muncul firasat buruk, karenanya dia mengajak istri, anak dan orang tuanya keluar rumah. Benar saja, setelah semua penghuni keluar, tidak berselang lama longsor besar pun terjadi.
Akibat tertimpa longsoran, rumah Sunardi hancur tidak bisa ditinggali lagi. Untuk sementara, dirinya bersama keluarga mengungsi dan tinggal di rumah saudara, yang letaknya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sunardi berencana membangun kembali rumah untuk tempat hunian baru bagi diri dan keluarganya. Yakni di lahan miliknya, yang lokasinya dinilai lebih aman dari lokasi semula.
Bambang Pur