JAKARTA (SUARABARU.ID) – Jika mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden, suara PDIP dan Partai Golkar bisa naik secara signifikan. Demikian hasil survei eksperimental yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang disampaikan Prof. Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ bertajuk ”Efek Capres Terhadap PDIP dan Golkar” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV pada Kamis, 19 Januari 2023.
Saiful menjelaskan bahwa perhatian khusus diberikan pada PDIP dan Golkar karena kedua partai belum memutuskan calon presiden yang akan mereka usung. Saiful menegaskan bahwa partai-partai politik ingin menang. Kalau tidak bisa menang dalam pemilihan presiden, minimal partainya jangan sampai turun. Karena itu seharusnya ada kepentingan untuk mendukung calon presiden yang bisa memperkuat partainya.
Jika teori efek ekor jas itu berlaku, maka siapa calon yang bisa membantu menaikkan suara Golkar dan PDIP? SMRC melakukan survei eksperimental. Dalam survei ini ada treatment dan kontrol. Dalam treatment, dimasukkan sejumlah nama tokoh untuk dilihat mana yang lebih berpengaruh menaikkan suara partai.
Untuk PDIP, pertanyaan kontrolnya adalah bila pemilihan anggota legislatif, akan memilih partai mana? Dalam pertanyaan kontrol ini, yang menyatakan akan memilih PDIP sekitar 20 persen. Saiful menjelaskan bahwa sample untuk pertanyaan kontrol ini hanya 244 dengan margin of error sekitar 6 persen.
Dalam pertanyaan treatment pertama, dimasukkan nama Puan Maharani. Pertanyaannya adalah bila PDIP mencalonkan Puan Maharani untuk menjadi presiden, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu atau Bapak pilih di antara partai-partai berikut ini bila pemilihan umum dilakukan sekarang? Ada 27 persen yang menyatakan akan memilih PDIP. Saiful menjelaskan bahwa walaupun suara PDIP naik dibanding pertanyaan kontrol, tapi kenaikan ini memiliki tingkat signifikansi yang kurang meyakinkan.
Bila yang dicalonkan PDIP adalah Ganjar (treatment kedua), suara PDIP menjadi 36 persen, naik 16 persen. Ini menunjukkan pengaruh Ganjar jauh lebih kuat.
Jika PDIP mencalonkan Prabowo Subianto (treatment ketiga), suara PDIP menjadi 26 persen. Efek Prabowo kurang lebih sama dengan Puan Maharani pada suara PDIP.
Secara keseluruhan, menurut Saiful, yang signifikan menaikkan suara PDIP adalah Ganjar. “Dilihat dari eksperiment ini, yang akan memperkuat PDIP dari sisi calon presidennya adalah Ganjar Pranowo,” jelasnya.
Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 3-11 Desember 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1029 atau 84 persen.
Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Metode eksperimental untuk menguji efek pencalonan presiden terhadap elektabilitas partai dilakukan dengan membagi responden secara acak ke dalam empat kelompok (kontrol, treatmen 1, treatment 2 dan treatmen 3), dan setiap responden mendapat satu pertanyaan sesuai kelompoknya.
Ali Bustomi