blank
Papan peringatan bahaya gas CO2 dipasang di jalan masuk kawasan kawah yang ada di pegunungan Dieng. Foto : SB/dok Humas BPBD

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Bambang Trie mengatakan terkait peningkatan aktifitas vulkanik di pegunungan Dieng, pihaknya meminta masyarakat dan wisatawan tetap tenang dan waspada.

“Aktivitas harian tetap dilakukan seperti biasa. Namun harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan. Selalu memantau informasi dari sumber yang terpercaya. Seperti BPBD dan Pos Pengamatan Gunung Api Dieng,” katanya, Minggu (15/1/2023).

Bambang juga menghimbau di beberapa hari ke depan, masyarakat dan wisatawan tidak memasuki komplek kawah di Dieng. Sebab kawah tersebut bisa berpotensi terjadi erupsi freatik berupa semburan lumpur atau lontaran material.

“Apalagi di kawasan pegunungan Dieng terdapat kawah dengan konsentrasi gas vulkanik tinggi dan dampaknya bisa berbahaya bagi kehidupan. Warga juga tidak boleh mendekati Kawah Sileri pada jarak 1 kilo meter dari bibir kawah,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, masyarakat setempat tidak melakukan aktifitas di Kawah Timbang. Harus tetap waspada jika melakukan penggalian tanah di sekitar kawah. Karena perpotensi terpapar gas CO2 yang berbahaya bagi kehidupan.

Aktifitas Vulkanik

blank
Kalak BPBF Wonosobo, Bambang Trie. Foto : SB/dok Humas BPBD

Seperti diinformasikan Badan Geologi Kementerian ESDM RI, aktivitas vulkanik atau semburan lumpur panas di pegunungan Dieng beberapa waktu terakhir ini di informasikan mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM RI pun telah menaikan status dari Level I (normal) ke Level II (waspada), terhitung Kamis (13/1/2023) pukul 23.00 WIB.

Perkembangan terakhir aktivitas Gunung Dieng hingga tanggal 14 Januari 2023 terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang ditandai dengan meningkatnya kejadian gempa vulkanik dalam dan gempa tektonik lokal sejak 9 Januari 2023.

Hal ini dapat mengindikasikan terjadinya “rekahan” di ke dalaman sebagai akibat dari aktivitas vulkanik di Dieng. Terjadi peningkatan konsentrasi gas CO2 di Kawah Timbang dengan rata-rata antara 0,09 persen – 0,11 persen pada kurun waktu tanggal 1 Januari 2023 sampai 13 Januari 2023.

“Suhu air dan suhu tanah di Kawah Sileri berturut turut antara 68,5-68,6oC dan 21,6-21,7oC, yang menunjukkan kondisi yang relatif stabil. Potensi bahaya yang bisa ditimbulkan akibat meningkatnya aktivitas vulkanik di Dieng saat ini adalah meningkatnya konsentrasi gas vulkanik terutama CO2 di Kawah Timbang,” papar release tersebut.

Hal itu, dapat diikuti oleh terjadinya aliran gas CO2; dan erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur atau lontaran material. Erupsi freatik atau semburan lumpur bisa terjadi tanpa didahului oleh adanya peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan.

Muharno Zarka