SOLO (SUARABARU.ID) – Di depan pintu gerbang Pasar Gede Surakarta, dipajang karya karikatur bertema sepak bola dunia. Lukisan kartun dengan ukuran besar tersebut, dicetak dalam Metro Media Technologies.(MMT) dipajang secara display.
Diagendakan tampil bergantian setiap harinya hasil karya seni kartun dalam coretan dan corak yang berlainan. ”Setiap hari satu kartun,” jelas Basnendar Herry Prilosadoso. Pemajangan karya kartun secara display ini, memakai media papan berukuran 60 x 100 CM, dan menjadi pemandangan unik. Hadir sebagai media alternatif pameran kartun terbuka, khususnya di ruang publik.
Diharapkan, masyarakat khususnya para pengunjung pasar yang datang dari berbagai elemen masyarakat, strata dan usia, dapat mengapresiasi dan menikmati sajian gambar lucu karya kartun tersebut.
Yakni karya kartun dengan beragam tema seputar sepakbola dunia. Seperti karya coretan kartun tentang pergantian pemain, jersey, penanganan tim medis untuk pemain yang cedera, penonton. ”Dan tentunya, juga maskot serta pernak-pernik tema sepakbola dunia lainnya,” ujar Kartunis Basnendar Herry Prilosadoso selaku penggagas yang sekaligus Co Founder Komunikotavisual.
Piala Dunia
Dipajang pula karya kartun dengan tema maskot Piala Dunia Qatar 2022 yang memiliki nama La’eeb. Dikutip dari FIFA, La’eeb berasal dari bahasa Arab yang berarti pemain yang sangat terampil.
Basnendar yang Dosen Prodi DKV FSRD ISI Surakarta, mengatakan, itu merupakan project dari Komunikotavisual yang dikelolanya. Diharapkan, menjadi media alternatif dalam upaya mendekatkan kartun yang ditujukan kepada masyarakat luas agar dapat menikmatinya, khususnya para pengunjung Pasar Gedhe, Solo.
Beberapa pengunjung, mendadak berhenti melihat dan mencermati pajangan karikatur tersebut, sebelum masuk ke Pasar Gede Solo. Pasar Gede adalah pasar tradisinoal yang legendaris dan terbesar di Kota Surakarta. Nama Gede dalam Bahasa Jawa berarti Besar.
Dibangun pada Tahun 1927, Pasar Gede ”Hardjonagoro” diresmikan pada Tahun 1930. Dalam sejarahnya, pasar ini didirikan di zaman Raja Surakarta Paku Buwono (PB) X dengan bantuan arsitek terkenal dari Eropa bernama Ir Herman Thomas Kartsen.
Bambang Pur