JEPARA (SUARABARU.ID)- Bertempat di Pondok Pesantren (PP) Darutta’lim Bangsri dan pondok pesantren Rubath Alfutuhat Batealit, Kabupaten Jepara, digelar rihlah ilmiah dengan menghadirkan Almuqri’ Alhabib Nabil bin Muhammad Alhusaini , seorang Ulama ahli tafsir Qur’an dari Mesir.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada 24-25 Desember 2022 tersebut, beliau mengajarkan surat Alfatihah dengan qiro’ah sab’ah dan mengajarkan kitab Tuhfah Athfal dan Matan Aljazriyyah beserta sanadnya. Kedua kitab tersebut sangat terkenal di kalangan madrasah dan pesantren yang ada di Indonesia hususnya Jawa.
Kitab Tuhfah Athfal adalah kitab mandzumah yang berisi 61 bait menerangkan tentang hukum ilmu tajwid, isi kitab ini beliau pelajari dari salah satu gurunya yang bernama Assyaikh Nuruddin Ali bin Umar bin Hamid bin Umar bin Naji yang masyhur dengan sebutan Alimam Almihly.
Kitab tersebut berisi tentang hukum Nun mati dan tanwin, hukum Nun Tasydid , hukum Nun mati dan tanwin dan banyak lagi bab yang ada dalam kitab tersebut yang ada hubungannya dengan baca’an Qur’an.
Kitab Tuhfah Al Athfal karya dari Ulama’ yang bermadzhab Syafi’i yaitu Assyaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad bin Salabi Aljamzuri (nama kota yang berada di Mesir) yang masyhur dengan sebutan Al-Afandi (dalam bahasa Turki mempunyai makna keagungan dan ketinggian). Assyaikh Sulaiman lahir di bulan Robiul awal tahun sekitar 1160 H dan wafat tahun 1208 H.
Silsilah kitab Tuhfah Al-Athfal diterima dari Almuqri’ Alhabib Nabil bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Ahmad Alhusaini Mesir dari Dr Abdul Aziz bin Abdul Hafidz bin Sulaiman dari Assyaikh Usman bin Sulaiman Murod dari Assyaikh Hasan bin Muhammad Alkabir dari Assyaikh Almuqri’ Muhammad bin Ahmad bin Hasan Almutawali dari Annadzim Assyaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad Aljamzuri RA.
ua/roshif