blank
Pedagang telur di wilayah Kabupaten Kudus. foto:Antara/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Harga telur di sejumlah pasar tradisional si Kudus meroket hingga menyentuh Rp 31 ribu per kilogram (kg). Padahal sebelumnya pedagang menjual telur di harga Rp 26 ribu hingga Rp 27,5 ribu per kg. Kenaikannya pun terjadi dalam waktu singkat.

“Naik drastis semenjak sepakan terakhir. Hari ini harganya sudah mencapai Rp 31 ribu, naik dari harga normal yang ada di kisaran Rp 25 ribu per kilogramnya,”kata,” kata Muslimah, pedagang telur, di Pasar Baru, Kudus, Sabtu (25/12).

Dia tidak tahu penyebab harga telur melambung tinggi, yang dia tahu dari agennya memang sudah mahal alias terjadi kenaikan.

Hanya saja, pedagang menduga kenaikan harga telur ini tak lepas dari tingginya konsumsi masyarakat saat perayaan Natal dan Tahun baru.

“Kami hanya ngikut saja, kalau harga dari agennya sudah naik, harga ke konsumen juga naik. Mudah-mudahan setelah Natal dan Tahun Baru harga bisa kembali normal,”katanya.

Ia menuturkan banyak pelanggannya yang kaget dengan kenaikan harga telur jajakannya.

Namun, karena alasan kebutuhan penjualan telur tetap dicari oleh rumah tangga atau untuk dagangan kuliner.

“Untuk penjualannya masih bagus, karena banyak masyarakat yang butuh,”paparnya.

Kabid Fasilitasi Perdagangan Promosi dan Perlindungan Konsumen Dinas Perdagangan Kudus membenarkan harga telur terus mengalami kenaikan.

Meski harga terus merangkak naik, namun Minan memastikan pasokan barang masih tetap terpenuhi.

“Harga memang naik, tapi pasokan masih mencukupi,”paparnya

Dikatakan, kenaikan harga telur diakibatkan banyak faktor. Selain meningkatnya kebutuhan saat Natal dan Tahun Baru, kenaikan harga juga disebabkan peningkatan daya beli masyarakat seiring telah dikucurkannya bantuan langsung tunai.

“Saya kira masih wajar, dan yang penting  apalagi beberapa waktu lalu harga telur sempat anjlok,”tandasnya.

Ali Bustomi