WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Ada Waduk Gajahmungkur, tapi Sungai Bengawan Solo kok masih banjir ? Semalam, luapan banjirnya menggenangi rumah-rumah warga dan ruas jalan di sejumlah kampung di wilayah Kecamatan Kota Wonogiri, dengan ketinggian 0,5 sampai 1,5 Meter (M).
Dilaporkan setidak-tidaknya ada 67 keluarga di dua kelurahan, yakni Kelurahan Giritirto dan Kelurahan Giripurwo yang rumahnya kebajiran. Perinciannya, untuk Lingkungan Sukorejo sebanyak 20 keluarga, Lingkungan Kedungringin 21 keluarga, Lingkungan Sanggrahan 23 keluarga dan di Lingkungan Salak sebanyak 3 keluarga.
Banjir mulai terjadi pada Sabtu dinihari (19/1) Pukul 01.00, setelah sejak sore turun hujan deras berkepanjangan. Lokasi banjir berada di hilir Bendungan Serbaguna Wonogiri (Waduk Gajahmungkur). Itu erat kaitannya dengan besaran debet air pelepasan Waduk Gajahmungkur Wonogiri.
Berkaitan ini, warga mempertanyakan apakah fungsi pengendali banjir Waduk Gajahmungkur tidak lagi efektif ? Mengingat di saat awal musim penghujan saja, ternyata telah terjadi banjir.
Diungsikan Sementara
Perwira Pengawas (Pawas) Piket Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, bersama Kapolsek Wonogiri Kota AKP Eka Purwanta, semalam, memimpin pemberian pertolongan kepada warga yang kebanjiran.
Kapolres Wonogiri AKBP Dydit Dwi Susanto melalui Kasubsi Penmas Polres Aiptu Iwan Sumarsono, menyatakan, pertolongan diberikan dengan langkah mengevakuasi warga yang rumahnya kebanjiran. Ini dilakukan bersama personel Timsus Polres Wonogiri dan personel dari Polsek Wonogiri Kota.
Warga yang rumahnya kebanjiran untuk sementara diungsikan ke rumah tetangga terdekat, yakni ke rumah yang tidak terjamah luapan air banjir dari Waduk Gajahmungkur Wonogiri. Tidak dilaporkan ada korban jiwa maupun korban luka.
Belum diperoleh keterangan secara rinci tentang dampak banjir apakah juga merusak perabot eletronik rumah tangga milik penduduk. Warga berharap, pemerintah memberikan perhatian agar banjir di hilir Bendungan Serbaguna Wonogiri ini, tidak terulang di setiap datang hujan deras.
Bambang Pur