SEMARANG (SUARABARU.ID) – Para dosen dan tenaga kependidikan (tendik) Universitas Semarang (USM) diharapkan mampu mengembangkan kompetensi sesuai dengan posisi jabatannya.
Hal tersebut diungkapkan Rektor USM, Dr Supari ST MT dalam Workshop Analisis Jabatan di Ruang Telekonferensi, lantai 8, Gedung Menara USM pada 11 November 2022.
Kegiatan menghadirkan narasumber Nizar MA.
Dia mengatakan, tujuan kegiatan tersebut memberikan pemahaman kepada para dosen dan tendik di USM sesuai job description jabatan mereka.
”Workshop ini bertujuan agar kita tahu kompetensi masing-masing apakah sudah tepat di posisi jabatannya, dan apa saja yang diperlukan sehingga pengembangan sumber daya manusia serta pelatihan-pelatihannya tepat sasaran. Selain itu juga agar berkesinambungan antara satu pekerjaan dengan seseorang yang menduduki jabatan tersebut untuk menciptakan aliran infomasi pekerjaan mengalir dengan baik,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut Nizar mengapresiasi semangat USM dalam menyusun analisis jabatan. Menurutnya, analisis jabatan sangat penting sebagai penyusunan formasi, kompensasi, dan seterusnya.
”Pertama, saya apresiasi USM yang semangat menyusun analisis jabatan. Analisis jabatan ini penting untuk kita susun sebagai dasar penyusunan formasi kemudian penyusunan kompensasi dan seterusnya. Dengan penyusunan analisis jabatan ini, semoga penataan pegawai di USM semakin baik. Selain itu USM semakin mendapat pegawai yang sesuai dengan kompentensinya dan USM bisa tampil sebagai salah satu perguruan tinggi yang terbaik di Jawa Tengah dan tingkat nasional,” ungkapnya.
Dia berharap, latihan dan sosialisasi tersebut bisa memantik semangat stakeholder yang ada di USM untuk menyusun analisis jabatan. Tidak hanya berhenti dianalisis jabatan, tetapi bisa menyusun analisis lingkungan kerja, peta jabatan, evaluasi jabatan, kelas jabatan, dan seterusnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II USM, Dr Titin Winarti SKom MM berharap, setelah workshop ini USM memiliki dokumen analisis jabatan, karena sangat penting untuk merencanakan serta mengembangkan sumber daya manusia yang ada di USM.
”Kami berharap, USM bisa membuat satu dokumen analisis jabatan yang sangat dibutuh untuk merencanakan kemudian juga mengembangkan sumber daya manusia yang ada di USM baik itu dosen baik itu juga tenaga kependidikan. Mereka adalah aset sehingga kita harus merencanakan dari mulai merekrut, kemudian promosi sampai akhirnya pensiun, dalam sebuah dokumen. Dokumen tersebut juga bisa memprediksi kebutuhan pegawai dimasa yang akan datang,” ungkapnya.
Dia mengakui, tidak mudah untuk menyusun dokumen tersebut. Namun dia yakin dengan kebersamaan dan semangat mereka, tim penyusun dokumen akan mampu menyusun dokumen analisis jabatan dengan baik.
Muhaimin