JEPARA(SUARABARU.ID) – Dalam berbagai ajang lomba tingkat Kabupaten Jepara, Satuan Koordinasi Pendidikan (Satkordik) Kecamatan Mlonggo hampir selalu meraih banyak prestasi. Bahkan beberapa kali mengoleksi jumlah juara terbanyak hingga bisa disebut bertabur prestasi.
Koordinator Satkordikcam Mlonggo Nuryadi saat dimintai tanggapan pada Sabtu (29/10/2022) menyebut, ada sejumlah kiat yang dilakukan jajarannya.
“Alhamdulillah, jajaran kami selalu berhasil menunjukkan prestasi dalam berbagai kegiatan. Kami termasuk yang paling sering mewakili Jepara ke tingkat provinsi,” kata Koordinator Satkordikcam Mlonggo Nuryadi.
Hal itu dia katakan ketika wartawan menyinggung Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jawa Tengah yang akan berlangsung awal bulan depan. Dari 6 wakil Kabupaten Jepara di jenjang SD, 2 di antaranya berasal dari Mlonggo. Satkordikcam Bangsri juga akan mengirim 2 wakil, serta masing-masing 1 wakil dari Pakisaji dan Kalinyamatan. Andai ada gelar juara umum FTBI kabupaten, Mlonggo yang meraihnya karena ada satu wakil dari Mlonggo yang menjadi juara 2.
Dalam tiga kegiatan terkini tingkat kabupaten yang digelar Disdikpora Kabupaten Jepara, selalu ada wakil Satkordikcam Mlonggo di barisan juara. Sebelum FTBI (digelar 12 Oktober 2022), telah ada Festival Literasi (5 Oktober 2022) dan lomba Mata Pelajaran Agama Islamn dan Seni Islami (Mapsi, 28 September 2022).
Dari 4 lomba Festival Literasi, 1 lomba dimenangkan wakil dari Mlonggo. Bahkan mitos tuan rumah lomba Mapsi yang biasanya sulit menang, dipatahkan Satkordikcam Mlonggo dengan menjadi juara umum 3 Mapsi tahun 2022. Jika Kalinyamatan dan Jepara meraih juara 1 pada 5 cabang lomba, Mlonggo meski disibukkan persiapan tuan rumah, tetap berhasil juara 1 di 3 cabang lomba.
Sementara pada kegiatan dalam rangka hari museum yang digelar Disparbud pada 24 September 2022, siswa dari Kecamatan Mlonggo memborong gelar juara 1 dan juara 2 lomba mendongeng dialek Jeparanan.
Menurut Nuryadi, seluruh sumber daya di Satkordikcam Mlonggo satu irama meningkatkan kualitas pendidikan. Mulai dari pengembangan diri perseorangan, hingga memanfaatkan pertemuan lembaga dan kelompok berjenjang untuk diseminasi atau pengimbasan kompetensi pendidikan. Hal itulah yang di antaranya berbuah dengan prestasi yang hampir tak pernah berhenti.
Di tingkat kecamatan, Satkordikcam Mlonggo memiliki lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP). “Dalam lomba, festival, dan kegiatan kompetisi apapun, PMP-lah yang mempersiapkan sejak dini. Jadi sejak jauh hari pesertanya difasilitasi,” kata Nuryadi.
Lembaga ini diketuai Solichul Hadi, Ketua 2 Enny Nuryatie, sekretaris Mohammad Fakhrudin dan Miza Aziz Qodari, serta bendahara Subandriyo. Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) menyepakati PMP memberi fasilitasi pelatih hingga pendanaan yang dipikul bersama. Untuk memastikan Mlonggo mendapat wakil terbaik, PMP tak segan mengambil juri dari luar, terutama untuk lomba-lomba tak terukur agar tidak ada penilaian subjektif.
“Itu masih didukung persiapan optimal masing-masing sekolah. Pelatih ditangani sendiri oleh gurunya. Tapi kalau SD tak memiliki guru yang menguasai bidang tertentu, mereka tak sungkan mengambil pelatih ekstra agar anak-anak ditangani profesional di bidangnya. Tapi guru pembimbing ikut mendampingi latihan untuk menimba keterampilan,” tandas Nuryadi yang telah memimpin Satkordikcam Mlonggo sejak 1 Agustus 2021.
Wakil yang lolos, diombyongi dan difasilitasi bersama-sama agar semangatnya terlecut untuk selalu memberikan yang terbaik.
Kegiatan pertemuan rutin Kelompok Kerja Guru (KKG), pertemuan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), hingga pertemuan Keluarga Besar Karyawati dan Istri Karyawan (KB-Karis) dari tingkat dabin hingga satkordik pun selalu dimanfaatkan untuk pengimbasan kompetensi.
“Misalnya saat ini sedang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), maka guru yang pulang dari lokakarya, pelatihan, atau kegiatan apa pun di tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional, harus melakukan pengimbasan. Itu berlaku untuk kompetensi apa pun. guru yang pulang pelatihan, jangan harap menyimpan sendiri ilmu dan kompetensi yang didapat. Harus ditularkan pada sesama guru,” tambah Nuryadi.
Bahkan ketika merasa belum cukup, sekolah tak segan melakukan lokakarya dan pelatihan sendiri dengan mendatangkan pemateri dari luar.
Kiat-kiat ini menjadikan mutu pendidikan terus terjaga, bahkan wakil dari Satkordikcam Mlonggo tak jarang menjadi juara di tingkat kabupaten hingga provinsi.
“Selain FTBI, literasi, Mapsi, dan lomba dalam rangka hari museum tadi, ada sejumlah prestasi tingkat kabupaten dan provinsi yang diukir teman-teman sejak saya bertugas di sini,’ kata Nuryadi.
Dari tingkat provinsi, dia mencontohkan juara 2 lomba mendongeng FTBI tahun 2021 yang diraih Najwaa A’immatulhusna SDN 2 Jambu, juara 2 petanque double event putra Popda Jateng 2022 (Humam Abror, SDN 4 Jambu), sejumlah medali kompetisi sains Matematika dan OSN (M Affan, SDN 4 Jambu).
Di tingkat kabupaten, wakil Satkordikcam Mlonggo menjadi juara 1 Kepala SD Berprestasi tahun 2021 (Sri Chunafah, SDN 4 Jambu); juara 1 bola voli putri ASN dalam rangka HUT RI tahun 2022; hingga Juara umum 2 Popda SD tahun 2022 (17 emas, 5 perak, dan 4 perunggu). Salah satu emas Popda yang mengejutkan adalah dari cabang olahraga sepaktakraw dengan mengalahkan wakil “kawah candradimuka” sepaktakraw Indonesia, Kecamatan Welahan.
“Dukungan orang tua juga luar biasa sehingga sangat membantu sekolah mengoptimalkan potensi anak didiknya,” kata Nuryadi yang mengawali tugas sebagai Koordinator di Satkordikcam Mlonggo sejak 1 Agustus 2021.
Sebelumnya, Nuryadi adalah guru di SDN 3 Pendem (Kembang) sejak 1 Maret 1993, Kepala SDN 1 Kancilan (2009), Kepala SDN 2 Kembang (2010), dan Pengawas TK/SD Satkordikcam Tahunan (1 Maret 2021).
Selama menjadi guru dan kepala sekolah, Nuryadi pernah terpilih menjadi juara Guru Berperestasi tingkat Kabupaten Jepara (2008) dan Kepala SD Berprestasi Tingkat Kabupaten Jepara (2015).
Hadepe