JEPARA (SUARABARU.ID) – Kompetisi menyeduh kopi ini dalam rangka memperingati Hari Kopi Internasional digelar di Pendopo Kartini Jepara, Minggu (23/10/2022). Selain peserta dari Bumi Kartini, ada juga di antaranya yang berasal dari Semarang, Cirebon, hingga Tangerang. Ajang itu dibuka oleh Penjabat Bupati yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Zamroni Lestiaza.
Ketua Panitia Jepara International Coffee Day, Afif Panca, mengatakan bahwa kompetisi tersebut setara level nasional. “Di lomba ini sejumlah juri berkompeten didatangkan untuk menilai hasil seduhan kopi peserta. Bahkan ada juri terbaik tingkat lima dunia, dan tingkat satu nasional,” ujar
Harapannya kompetisi ini bisa meningkatkan kemampuan para penyeduh kopi. “Harapan kita kualitas brewers (penyeduh) kopi di Jepara dan daerah sekitar meningkat, serta lebih terpacu untuk terus berekspresi,” kata dia.
Poin utama dalam penilaian juri adalah pada pada presentasi saat menyeduh kopi. Baru kemudian segi waktu penyajian dan hal-hal teknis lain turut dinilai. Para peserta dibebaskan membawa kopi andalannya, asalkan masih dari wilayah nusantara. “Pemenang diambil juara 1, 2, dan 3. Hadiahnya berupa tofi, uang pembinaan, dan bingkisan dari sponsor,” tutur Afif.
Di samping kompetisi ada pula tenda-tenda bazar UMKM, bertempat di halaman pendopo. Produk yang dijual mulai dari jenis-jenis kopi lokal Jepara, hingga kudapan khas setempat. Pengunjung juga dihibur dengan pertunjukan musik.
Menurut dia, perayaan hari kopi sedunia telah rutin pihaknya gelar setiap tahun. Diawali sejak tahun 2017 dan berlanjut sampai saat ini. Pelaksaannya digarap bersama-sama oleh Paguyuban Kopi Jepara.
Sementara itu, Kepala Disparbud Zamroni Lestiaza, mengaku sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan tersebut. Harapannya tiap tahun bisa lebih besar dan meriah, sehingga potensi Kabupaten Jepara semakin terangkat. Disampaikan bahwa kopi dari Kabupaten Jepara sudah mulai dikenal luas. Jenisnya pun beragam, mulai dari Robusta, Arabika, Liberika, maupun Excelsa. Kepada paguyuban ini, Zamroni meminta bantuan untuk bersama-sama membantu memaksimalkan nilai jual kopi di tingkat petani.
Hadepe – Kmf