SEMARANG (SUARABARU.ID) Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) Jawa Tengah fasilitasi audiensi Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah dengan pihak Legislatif dan Eksekutif di Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah, Selasa (4/10/2022).
Dalam audiensi tersebut, Sudarto, Wakil Ketua Dekopinwil Jateng menyampaikan, bahwa sebagai organisasi gerakan koperasi berfungsi dan berperan untuk memfasilitasi Puskopti sebagai bagian dari gerakan koperasi di Jawa Tengah.
“Kami atas nama Dekopinwil Jateng mengapresiasi Intruksi dari Pengurus Puskopti Jawa Tengah, yang mengimbau anggotanya untuk tidak melakukan demonstrasi menghentikan produksinya, tapi langsung menghubungi kaminuntuk melakukan koordinasi mencarikan solusi bagaimana baiknya langkah-langkah yang akan dijalankan. Oleh sebab itu, maka kami coba memfasilitasi bertemu dengan anggota DPRD Provinsi Jawa dan dinas yang membidangi dan memiliki kebijakan,” kata Sudarto sebagai pembuka audiensi di ruang sidang Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah.
Rifay, perwakilan dari Puskopti Jawa Tengah menyampaikan, bahwa kehadiran jajaran pengurus dan pelaku usaha Tahu dan Tempe itu untuk mohon solusi kebijakan dari pemerintah Provinsi Jawa Tengah atas kenaikan harga kedelai yang semakin naik harganya.
“Saya yang mewakili Puskopti berharap, agar kedepan pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa memfasilitasi stok pangan dan kebijakan di daerah, untuk mendukung kami, terkait stabilitas harga dan pasokan kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe. Karena kalau produksi kami lancar, mudah-mudahan bisa melakukan inovasi karena tahu dan tempe itu sudah dikenal oleh masyarakat dunia, bukan lagi makanan murahan lagi,” harapnya
Begitu pula dengan yang disampaikan oleh Slamet Purnomo, perwakilan Kopti dan perajin tahu tempe Kabupaten Tegal juga menyatakan, dengan naiknya harga kedelai, sangat susah untuk perajin tahu tempe dalam menentukan harga jualnya.
“Sebab jika harga dinaikkan, maka akan menurunkan penjualan kami. Begitu pula jika harga tidak dinaikkan, tapi ukuran dikurangi, hal itu juga akan menurunkan pembeli,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, perwakilan Koperasi Sekunder Puskopti yang hadir sebanyak 48 Primer Koperasi anggota Puskopti yang berasal dari seluruh Jawa Tengah, Pimpinan Dekopinwil Jawa Tengah, Dinas Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian serta Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah.
Sekretaris Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah M Ngainirricardhl menyampaikan, bahwa pihak DPRD Provinsi Jawa Tengah sudah merespon kebutuhan kedelai perajin tahu tempe di Jawa Tengah, dengan membuat Perda terkait penyediaan penanaman kedelai dengan memanfaatkan balai-balai yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Dengan dibuatnya Perda, maka ke depan diharapkan tetap difasilitasi anggaran oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” ucapnya didampingi oleh anggota Komisi B lain, Setia Budi Wibowo dan Sofwan Sumadi saat menerima perwakilan Puskopti dan Dekopinwil Jawa Tengah.
Absa