SEMARANG (SUARABARU.ID)– Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi dan Informatika (FTIK) Universitas Semarang (USM), Mohamad Irfansah mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa (PPM) Angkatan Ke-2 di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat.
Menurut Infansah, durasi program ini berbeda di setiap universitas. Tapi untuk kampus yang dikuti Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong program dilaksanakan selama 4,5 bulan yang terhitung mulai dari 1 September hingga 24 Desember 2022.
”Untuk seleksi sebenarnya sangat mudah, hanya melalui seleksi administrasi. Jadi lolos atau tidaknya dilihat dari kelengkapan dan ketepatan dalam mengisi berkas pendaftaran. Kebanyakan peserta tidak lolos dikarenakan menggampangkn persyaratan, misalnya menggunakan materai palsu hingga data yang tidak sesuai dengan aslinya. Semua langkah pendaftaran hingga pengumuman diakses melalui website program-pmm.com,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, persiapan yang harus dilakukan adalah mematangkan tekad, karena program ini memiliki durasi yang tidak sebentar, jadi harus siap dengan konsekuensinya. Peserta tidak boleh mengundurkan diri ketika sudah diterima.
”Nantinya dalam kegitan program PMM ini, saya sebagai mahasiswa wajib mengambil 4 SKS berupa modul nusantara. Secara singkat, Modul nusantara berisikan 14 kegiatan kebhinekaan, 3 kegiatan inspirasi, dan 7 kegitan refleksiā, tuturnya.
Dia menambahkan, selain kegitan Modul Nusantara, mahasiswa juga nantinya akan berkuliah di perguruan tinggi penerima dengan maksimal 20 SKS dan bebas mengambil mata kuliah meskipun lintas jurusan.
”Saya berpesan ke mahasiswa lain untuk memanfaatkan program yang sudah ada dengan semakimal mungkin. Ikuti apa yang kamu inginkan. Cari informasi sebanyak-banyaknya, jangan sampai menyesal hanya karena kurangnya informasi. Pertukaran mahasiswa merdeka adalah salah satu langkah kecil untuk bisa melihat Indonesia lebih dekat,” pungkasnya.
Muhaimin