PACITAN (SUARABARU.ID) – Para mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Pacitan, Jatim, Senin (5/9), menggelar aksi demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Mintak (BBM).
Dalam aksinya, massa Mahasiswa melakukan jalan kaki bersama start dari perempatan Penceng menuju Gedung DPRD Pacitan, dilanjut ke tempat finish di Kantor Bupati kompleks Pendapa Kabupaten Pacitan. Mereka melengkapi pula dengan mesin pelantang suara.
Prokopim Pemkab Pacitan, mengabarkan, aksi mereka mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan. Dalam aksinya, para mahasiswa membawa serta dan membentangkan berbagai poster bertuliskan aneka pesan-pesan protes. Juga melakukan orasi dan aksi teatrikal untuk menyampaikan tuntutan.
Sejumlah tuntutan, disampaikan massa Mahasiswa dalam orasi yang digelar di hadapan Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji bersama Kapolres Pacitan AKBP Wildan Alberd, Komandan Kodim (Dandim) 0801 Pacitan Letkol (Kav) Ibnu Khazim serta Sekda Pacitan Heru Wiwoho.
Mafia BBM
Tuntutan tersebut antara lain, menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah serius memberantas mafia BBM, mendesak pemerintah segera menerapkan kebijakan subsidi dan bantuan tepat sasaran, serta mendorong pemerintah membuka keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan penyaluran BBM subsidi.
Kepada Pemkab Pacitan, massa Mahasiswa juga minta agar serius dalam menangani kemiskinan dan masalah stunting di Kabupaten Pacitan.
Kepada massa Mahasiswa, Bupati Pacitan yang didampingi jajaran Forkopimda dan Sekda, menyatakan terimakasih atas kepeduliannya. ”Teman-teman mahasiswa mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap dinamika di masyarakat. Tentunya menjadi pelecut bagi kami untuk bekerja dengan baik,” tandas Bupati.
Usai melakukan orasi dan berdialog dengan Bupati, massa Mahasiswa minta kepada Bupati untuk memperhatikan dan mengawal petisi tuntutannya. Demonstrasi berakhir, dan massa mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.
Bambang Pur