blank
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, mendukung seniman tradisional dan budayawan untuk kembali bangkit, dimana beberapa waktu yang lalu terpaksa vakum akibat pandemi covid-19, termasuk di antaranya yaitu para seniman wayang.

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Dr Hendrar Prihadi, mendukung seniman tradisional dan budayawan untuk kembali bangkit, dimana beberapa waktu yang lalu terpaksa vakum akibat pandemi covid-19, termasuk di antaranya yaitu para seniman wayang.

Pagelaran wayang sampai saat ini rutin digelar di Kota Semarang, baik sebagai bagian rangkaian acara dari instansi pemerintah, swasta, hingga masyarakat umum.

“Pak Sigit ini dalang terkondang seluruh dunia. Mau pesen beliau ini harus antri hingga tiga bulan, jadi kalau hari ini mampir di Tandang Insya Allah berkah untuk panjenengan semuanya dan Semarang yang semakin hebat,” kata Hendi, sapaan akrab wali kota Semarang pada acara pagelaran wayang kulit di Kecamatan Tembalang, belum lama ini.

Hendi menjelaskan, salah satu bentuk mengisi kemerdekaan dapat diwujudkan melalui kegiatan melestarikan budaya seperti kesenian tradisional wayang.

Hendi dan jajarannya selalu berupaya menjadikan pertunjukan wayang sebagai atraksi di titik-titik destinasi wisata di Kota Semarang.

Contohnya seperti pagelaran wayang potehi yang bisa disaksikan di Pasar Semawis, serta pementasan wayang orang Ngesti Pandawa di Kota Lama Semarang.

Dalam mengembangkan Kota Semarang sebagai kota pariwisata, Hendi berencana untuk berkolaborasi menggandeng seniman tradisional.

Selain untuk membantu mereka kembali pulih setelah pandemi, hal ini bertujuan agar kesenian tradisional bisa tetap eksis di tengah paparan budaya asing yang banyak masuk akibat globalisasi.

“Singkat bapak ibu, pertama dalam rangka memperingati hari ulang tahun RI ke-77, Saya ingin panjenengan mengasah batin panjenengan. Kira-kira dulu di zaman penjajahan, apakah bisa kita berkumpul seperti ini dengan tenang? Bekerja dan belajar dengan tenang? Apalagi menikmati hiburan wayang seperti ini. Untuk itu kita harus banyak-banyak bersyukur,” kata Hendi.

Dirinya juga menuturkan bahwa untuk merebut kemerdekaan, para pejuang dan pendahulu bangsa Indonesia banyak berkorban, rela berpisah dengan keluarga, bahkan hingga kehilangan nyawa.

Oleh karena itu, Ia berpesan agar masyarakat dapat meneladani para pejuang bangsa dengan cara memupuk rasa inisiatif dan rasa memiliki terhadap pembangunan Kota Semarang.

“Jika ada kerusakan fasilitas umum di sekitar, di samping laporkan kepada pemerintah, bisa bergerak bersama gotong royong mencari solusi. Terutama untuk hal-hal yang masih bisa ditangani sendiri. Jangan membully pemerintahnya,” katanya.

Hery Priyono/mh