WONOGIRI – Kuartet dalang wayang kulit, memainkan lakon Ampak-ampak Mandura dalam pagelaran wayang purwa semalam suntuk di pelataran Terminal Nonbus Kecamatan Jatisrono (30 Kilometer timur Kota Wonogiri). Empat dalang tersebut, terdiri atas Ki Eko Sunarsono (Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri) bersama Ki Sri Widodo (Sekretaris Camat Jatisrono), Ki Kastomo dan Ki Tarwanto.
Joko Purnomo, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jateng, menyatakan, wayangan semalam suntuk ini, digelar untuk nguri-uri keseian wayang kulit sebagai potensi budaya yang memiliki kearifan lokal bernilai adi luhung. ”Ini merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dalam upaya menjaga kelestarian budaya kita yang adi luhung,” jelas Joko Purnomo yang tampil menjadi penanggung jawab pagelaran, sembari menegaskan bahwa ini bukan dalam rangka tasyakuran kemenangan Ganjar-Yasin.
Dalam pagelaran ini, ikut hadir para Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Wonogiri yang bemrukim di Kecamatan Jatisrono dan sekitarnya, Camat Jatisrono, Endriyo Rahardjo, Kapolsek AKP Sali, Danramil-14 yang diwakliki Batuud Pelda Soejata, tokoh masyarakat, bersama para Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Daerah Pemilihan (Dapil) IV, para Kades dan Lurah. Sebelum pentas, disajikan Tari Gambyong Pareanom, dan penyerahan tokoh wayang Baladewa oleh Joko Purnomo kepada Dalang Ki Kastomo.
Tampil mewakili Ketua DPRD Provinsi Jateng, Joko Purnomo, menyatakan, wayang kulit sebagai potensi kesenian lokal yang bernilai adi luhung, perlu dilestarikan agar tetap eksis. ”Agar tidak hilang tergerus oleh kemajuan zaman dan kemajuan teknologi,” tegas Joko Purnomo yang mantan Wakil Ketua DPRD Wonogiri ini. Pada sisi lain sambutannya, Joko Purnomo, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada masyarakat pemilih, yang telah memberikan peran sertanya secara aktif, untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilgub Jateng 2018, sehingga angka partisipasi pemilih di Jateng mencapai 70 persen.
Pada bagian lain sambutannya, Joko Purnomo, menyatakan, pagelaran wayang kulit semalam suntuk ini, sekaligus juga untuk media memasyarakatkan panca program Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Yakni lima program unggulan pembangunan di Kabupaten Wonogiri, yang terdiri atas ‘alus dalane, apik pasare, sehat wargane, pinter rakyate, sejahtera petanine” (pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pembangunan pasar-pasar tradisional, pelayanan gratis bidang kesehatan bagi warga miskin, gratis biaya pendidikan dasar, dan sejahtera makmur petaninya).
Di tempat terpisah, yakni di aula Puskesmas Purwantoro-2, telah dilaksanakan kegiatan halalbihalal dan pengajian dengan penceramah Ustad Arif Hidayat dari Kecamatan Slogohimo, Wonogiri. Hadir dalam kegiatan ini, Camat Joko Susilo bersama jajaran Forkompincam, Kepala Puskesmas Purwantoro-2 Dokter Suprihatin bersama para Kader kesehatan se-wilayah kerja Puskesmas Purwantoro-2, dan tokoh masyarakat.
Camat Purwantoro, Joko Susilo, ikut hadir memberikan sambutan. Ustadz Arif Hidayat, dalam ceramahnya menyatakan, halalbihalal merupakan bentuk peruwujudan silaturahmi bersama. Yakni untuk saling memaafkan kesalahan dan untuk tetap menjalin tali persaudaraan. ”Melalui silaturahmi, kita akan dimaafkan dosa dan kesalahannya, dipanjangkan umurnya, dan dimudahkan rezekinya,” tegas Ustadz Arif Hidayat.(suarabaru.id/bp)