KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Komunitas Selaras Jiwa (Sejiwa) Kebumen Sabtu 21/8-2022 ini memperingati Ulang Tahun Kedua, bertempat di salah satu ruangan Bank Jateng Cabang Kebumen.
Yang menarik, berbagai kegiatan mereka gelar menjelang peringatan hari lahir yayasan yang peduli pada kesehatan jiwa di Kebumen itu. Pada puncak hari H, Komunitas Sejiwa membuka layanan gratis untuk kesehatan mental.
Mulai konsultasi psikiater yang diberikan oleh dr Nurmi Widyarti SpKj , konsultasi psikologi oleh psikolog, pelayanan perawat kesehatan jiwa, skrining penyalahgunaan nafza (narkoba) oleh petugas Puskesmas Karanganyar hingga pemberian bingkisan. Acara berlangsung sejak Pukul 06.00-09.00.
Bahkan di Jalan Merdeka Selatan depan Kantor Bank Jateng Cabang Kebumen membuka stan. Menampilkan produk kerajinan dan karya para penyandang sakit jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) binaan Komunitas Sejiwa.
Berbagai kerajinan seperti gantungan kunci, kaus, dan cindera mata dipamerkan. Bahka ada pula produk minuman herbal dan makanan sehat. Kemudian ada aneka kerajinan serabut kelapa yang khas dan menarik.
”Ini kerajinan hasil karya para ODGJ dan terbukti bisa berkarya sepanjang mendapat penanganan yang tepat,”jelas M Fandi Yusuf, Divisi Hukum Komunitas Sejiwa yang juga advokad.
Menurut Fandi, Komunitas Sejiwa didirikan oleh dokter, advokad, motivator, PNS, tenaga kesehatatan dan mereka yang peduli pada kesehatan jiwa. Semua bersatu mendukung Pemerintah mengatasi problem kesehatan jiwa masyarakat.
Butuh Dukungan Keluarga dan Lingkungan
Penasihat Komunitas Sejiwa dr Nurmi Widyarti Sp KJ yang juga dokter spesialis kesehatan jiwa di RSUD dr Sudirman Kebumen di sela acara menjelaskan, pihaknya telah mengadakan sejumlah kegiatan sebelum hari H ulang tahun kedua.
Mulai membuat Podcast edukasi kesehatan jiwa, anjangsana ke shelter ODGJ di Desa Winong Kecamatan Mirit di rumah mbah Marsiyo, serta Pondok Pesantren Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung.
Pihaknya juga memberikan edukasi kepada penyandang ODGJ, membagi sembako dan bingkisan bagi warga binaan di dua lokasi yang menampung ODGJ. Bahkan juga memberi edukasi i kepada 22 ODGJ di Desa Kalisana, Kecamatan Karangsambung.
Pada Sabtu (21/8) sebagai puncak ulang tahun, Sejiwa menggelar layanan gratis kesehatan jiwa serta pameran produk kerajinan OGDJ hingga pemberian bingkisan.
Menurut dokter Nurmi, di Kebumen jumlah penyandang ODGJ yang telah tertangani medis atau ditangani Puskesmas sekitar 5.000 orang. Masuk 10 besar di Jateng. Kebanyakan di desa-desa.
”Tentu penyandang sakit jiwa yang belum tertangani lebih banyak. Karena itu kami bersama penyintas ODGJ dan kawan yang peduli mendirikan LSM bersama lintas sektor untuk berkontribusi pada kesehatan jiwa ,”tandas Nurmi.
Menurut Nurmi, tujuan pendirian yayasan tersebut sebagai aksi sosial mendukung Pemerintah dan mendorong masyarakat lebih peduli dan empati pada kesehatan jiwa. Utamanya untuk menghapus stigma negatif bahwa sakit jiwa itu tak bisa disembuhkan dan cenderung dijauhi.
Padahal, lanjut Nurmi, studi menyatakan, kekerasan yang dilakukan orang normal lebih tinggi dibanding orang yang sakit jiwa. Namun dia mengakui, penyandang sakit jiwa lebih mudah stres dan emosi karena memang ada gangguan pada otak.
Nurmi menegaskan, sama seperti penyandang sakit diabetes dan hipertensi, sakit jiwa bisa sembuh dan bekerja secara poduktif asal mendapat penanganan oleh ahlinya, pola makan yang baik dan olah raga.
Kemudian penyandang sakit jiwa juga perlu rutin meminum obat. Namun tidak kalah penting harus memperoleh dukungan dari keluarga serta lingkungan.”Yayasan ini diketuai oleh penyintas bipolar yang terkontrol, dan terbukti tetap produktif berbisnis kuliner sate ambal kemasan,”terang Nurmi.
Komper Wardopo