SEMARANG – Sejumlah kementerian diperintahkan Presiden Joko Widodo untuk turun gunung menggarap pengembangan Candi Borobudur. Hal tersebut untuk menjawab cita-cita Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menargetkan 5 juta wisatawan mengunjungi candi Budha terbesar di dunia itu.
Saat mengikuti Rapat Terbatas Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas bersama Presiden dan Wakil Presiden di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan yang diperlukan untuk pengembangan Candi Borobudur adalah kejelasan konsep pengembangan.
“Maka akses ke Borobudur harus segera disiapkan. Blue print pengembangan Borobudur, RT RW, pengelola dan pemerintah daerah harus bersinergi,” katanya.
Saat ini, Candi Borobudur merupakan satu dari 10 destinasi Bali Baru yang diimpikan Presiden Joko Widodo dan ditarget bakal mampu mengundang 20 juta wisatawan mancanegara.
Bahkan saat menghadiri Asalha Maha Puja 2563 di pelataran Candi Borobudur Ganjar menargetkan 5 juta wisatawan datang ke Borobudur.
Meski saat ini dalam setahun angka wisatawan yang datang ke Candi Borobudur sudah mencapai 2,6 juta orang, namun jumlah wisatawan mancanegara baru sekitar 250 ribu orang.
“Kegiatan besar harus diselenggarakan. Harus ada dukungan infrastruktur. Perbaikan sekitar Borobudur. Termasuk dukungan pemerintah daerah dan masyarakat. Presiden juga pesan tiga hal, fasilitas, utilitas dan amenitas,” kata Ganjar.
Fasilitas yang dimaksud adalah infrastruktur, utilitas dasar atau kesenangan atau kebiasaan para wisatawan, ketiga adalah amenitas pariwisata alias kenyamanan wisatawan yang berkaitan dengan ketersediaan rumah makan, fasilitas umum, hingga toko cinderamata.
“Agar orang datang tidak cuma lihat candinya saja. Tapi juga bisa menikmati kuliner, atraksi, seni budaya. Ini yang mau kita dorong. Kalau gitu-gitu saja acaranya tidak menarik. Harus jelas acara dan target wisatawannya,” katanya.
Beberapa persoalan yang telah disampaikan Ganjar tersebut, juga langsung direspon Presiden dengan memerintahkan beberapa kementerian untuk turun ke Jawa Tengah, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menpar Arief Yahya, Menhub Budi Karya Sumadi dan Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Terlebih Pemerintah Pusat telah menyiapkan anggaran mencapai Rp 6,5 triliun untuk pengembangan 10 destinasi Bali Baru.
Rapat terbatas tersebut, selain dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, juga dihadiri empat Gubernur lainnya. Gubernur NTB Zulkifliemansyah, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Gubernur NTT Viktor Laiskodat.(suarabaru.id/hp)