blank
Sejumlah juara Sirkuit Panahan 1 Jawa Tengah 2022 foto bersama seusai penyerahan medali. (Dok Perpani)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Hingga hari ketiga digelarnya Sirkuit Panahan 1 Jawa Tengah 2022 di Stadion Abu Bakrin, Kota Magelang, Selasa (14/6) pemanah tuan rumah belum mendapat sebuah medalipun.

Ketua Perpani Kota Magelang Bahrudin mengaku,
peluangnya untuk mendapatkan medali dirasa berat. Sampai hari ketiga ini atletnya yang berjumlah lima orang belum ada yang mendapatkan medali sama sekali.

Dia menegaskan, banyak faktor yang menjadi penyebab atlet kita cukup berat bersaing di Sirkuit Panahan 1 ini. Bisa karena persiapan tidak maksimal, fasilitas tempat latihan, mental, dan lainnya.

‘’Meski begitu, kami tetap senang dan memotivasi para atlet agar kompetisi ini menjadi ajang belajar dan pengalaman serta menambah jam terbang,’’ ujarnya.

Menurutnya, untuk dapat meraih prestasi tak cukup hanya faktor kemampuan atletnya semata, tapi juga sinergitas antara klub, pengcab dan pemerintah. Hal ini terkait dengan proses pembinaan yang harus dilakukan sejak dini

‘’Sekarang kondisi cabor panahan di Kota Magelang butuh tempat latihan standar. Maka, kami butuh sinergitas antara Pemkot Magelang dan Akmil agar dapat menjadikan Stadion Abu Bakrin ini sebagai basecamp kita untuk mengasah kemampuan para atlet,’’ harapnya.

Bahrudin juga berharap delapan klub yang ada di Kota Militer ini lebih intens lagi dalam melakukan pembinaan, serta terus meningkatkan jam terbang para atlet.

‘’Saya harap pemerintah juga dapat terus mendukung dan mendorong olahraga prestasi, seperti panahan ini. Potensi meraih emas dari cabor panahan itu sangat besar, sehingga dapat mendukung prestasi daerah di tiap kompetisi,’’ ujarnya.

Memasuki hari keempat Rabu (15/6), akan dipertandingkan divisi compound putra-putri. Total atlet yang akan turun jauh lebih banyak dibanding divisi sebelumnya, yakni 122 atlet, terdiri dari 67 atlet putra dan 55 putri.

‘’Baik recurve maupun compound merupakan divisi yang umum dan dapat diikuti siapa saja dari umur berapapun. Berbeda kalau divisi nasional ada batasan umurnya, sehingga yang compound nanti akan lebih banyak atletnya,’’ terang Bahrudin yang juga Ketua Panitia Pelaksana Sirkuit Panahan 1 Jawa Tengah 2022.

Kota Surakarta masih terlalu tangguh bagi lawan-lawannya hingga hari ketiga Sirkuit Panahan 1 Jawa Tengah 2022 tersebut. Kota yang dipimpin Wali Kota Gibran Rakabuming Raka ini unggul di divisi recurve putri yang berlangsung, Selasa (14/6).

Pada divisi recurve putri dengan total 39 atlet itu, Surakarta menyapu bersih medali emas sebanyak 5 keping dan 2 keping perak. Peringkat kedua diraih Batang dan Boyolali yang masing-masing 1 perak dan 1 perunggu, serta posisi ketiga ditempati Kudus dengan 1 perak.

Menariknya, 5 medali emas ini diraih oleh satu atlet bernama Chatarine Thea Darma, yang sekaligus juga merebut kemenangan pada babak eliminasi. Ia pun berhak mewakili Jawa Tengah pada Kejurnas Panahan di Palangkaraya Kalimantan Tengah, akhir Juni mendatang.

‘’Solo memang luar biasa dengan menguasai divisi recurve putri dan sebelumnya divisi nasional putra-putri. Sekaligus mengirimkan atletnya ke Kejurnas,’’ tutur Bahrudin.

Di divisi recurve putra Kota Surakarta ternyata hanya finish di peringkat dua meraih 1 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu. Surakarta kalah dari Karanganyar yang berhasil peringkat pertama dengan 3 emas dan 2 perak, sedangkan posisi ketiga diraih Banyumas dengan 1 emas.

‘’Total atlet di divisi recurve putra ini sebanyak 54 orang. Adapun yang meraih juara di babak eliminasi adalah Pandji Hardi Pratama asal Banyumas. Menariknya ia tidak mendapatkan medali sama sekali. Pandji hanya mampu sampai posisi enam, tapi karena mentalnya bagus akhirnya juara di eliminasi,’’ ungkapnya.

Doddy Ardjono