WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Meski pandemi global Covid-19 belum sepenuhnya berakhir, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo Jawa Tengah siap menggeber berbagai event tahunan di tahun 2022 ini.
Berbagai event berskala lokal, regional dan nasional itu, dihelat guna membangkitkan kembali sektor pariwisata, seni budaya dan ekonomi kreatif di daerah pegunungan tersebut.
Kepala Dispartabud Wonosobo, Agus Wibowo, Sabtu (4/6/2022), menyebut setidaknya ada 12 event yang akan digelar di sepanjang tahun 2022 ini. Baik event bernuansa wisata alam, sport tourisme, ekonomi kreatif maupun seni budaya.
“Selama pandemi global Covid-19 dari tahun 2019 hingga 2021, semua event wisata dihentikan karena tidak boleh ada kerumunan massa dan berbagai bentuk keramaian. Dunia pariwisata pun seolah lumpuh dan mati suri,” ujarnya.
Menurut Agus, event tahun 2022 yang telah digelar antara lain, festival balon udara tradisional di Lapangan Desa Karangluhur Kertek dan Desa Kembaran Kalikajar, 3-6 Mei 2022, bersamaan dengan moment Idul Fitri 1443 H lalu.
Bangkitkan Pariwisata
“Adapun Dieng Orienteering Race 2022 telah sukses dilaksanakan di kawasan dataran tinggi Dieng. Event tersebut bahkan diikuti peserta dari luar negeri.” sebutnya.
Terkait wisata budaya dalam moment hari jadi Wonosobo ke-197, kata Agus, ada event bedol kedhaton, mbirat sengkala dan pisowanan agung. Acara tersebut akan digelar 24 Juli 2022 bertepatan dengan Hari HUT ke-197 Wonosobo.
“Event Paraglinding Trip of Indonesia (TROI), merupakan sebuah event paralayang nasional akan diselenggarakan 29-31 Juli 2022 di Kahyangan Skyline, Telaga Menjer Garung Wonosobo. Event tersebut akan diikuti ratusan penerbang paralayang se-Indonesia,” terangnya.
Di luar itu, sambung Agus, masih ada gelaran Rakanan Giyanti di Dusun Giyanti Desa Kadipaten Selomerto. Ada karnaval budaya, wisuda lengger, bersih dusun, ziarah, tenongan, festival kesenian, festival mesusi beras, festival balon sarung, kobol-kobol dan pagelaran wayang kulit.
“Agenda lain di Calender Event Wonosobo 2022, yakni Gunung Prau Fest, Sabuk Gunung Fest, Tour de Borobudur, Festival Desa Wisata dan Indonesia Cimbing Fest. Berbagai event tersebut untuk membangkitkan dunia pariwisata dan pemulihan ekonomi paska pandemi global Covid-19,” pungkasnya.
Muharno Zarka