SEMARANG (SUARABARU.ID)– Nilai-nilai kebangsaan harus menjadi perekat setiap anak bangsa, untuk bersatu dalam menghadapi tantangan negeri di masa kini dan mendatang.
”Saat ini kita berhadapan dengan kompleksitas tantangan, yang timbul akibat terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu ancaman yang paling nyata saat ini, menyasar identitas kebangsaan,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat menjadi pembicara kunci dalam webinar bertema ‘Kunci Membangun Jiwa Nasionalisme’, di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jumat (3/6/2022).
Menurut Lestari, sejak awal kemerdekaan Indonesia, pilar-pilar kebangsaan yang merangkum spiritualitas, humanitas, unitas, dialog dan keadilan kokoh, menjadi perekat dengan semboyan satu dalam keragaman.
BACA JUGA: Polri Lakukan Pendampingan Tes Swab Antigen Siswa SMP Jatisrono Wonogiri
”Kesadaran akan identitas yang kita miliki, menjadi langkah pertama untuk menanamkan keindonesiaan kita. Dengan begitu, kita mampu mempertahankan integritas serta martabat bangsa,” ujar Rerie, sapaan akrab Lestari,
Anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu menambahkan, membangun nasionalisme dalam pusaran algoritma saat ini, merupakan tantangan baru yang harus dihadapi.
Rerie, yang juga anggota DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu menyebutkan, digitalisasi tanpa literasi yang baik pada sebuah bangsa, bisa menjadi sebuah ancaman.
BACA JUGA: Wabah PMK Ternak Terus Meningkat, Dua Pasar Hewan di Kudus Dilockdwon
”Belajar dari sejarah penanaman nasionalisme sejak Budi Oetomo, pendidikan menjadi langkah kunci untuk memperkuat nasionalisme.
Selain itu, menumbuhkan nasionalisme di dalam diri membutuhkan pendekatan yang komprehensif, agar mampu tertanam pada seluruh diri manusia,” imbuhnya.
Disebutkan pula, kemampuan bangsa dalam menumbuhkan budaya mendengar, merupakan pilar utama menuju perubahan sikap, untuk menanamkan nasionalisme pada setiap warga negara.
Dia berharap, sebagai bangsa pembelajar, kita harus mampu menggunakan semua pengalaman sejarah bangsa ini, yang mampu menjawab tantangan di masa lalu, sebagai dasar pijakan langkah dalam menjawab tantangan di masa kini dan mendatang.
Riyan