BOGOR (SUARABARU.ID) – Menpan RB Tjahjo Kumolo bertakziah ke rumah duka almarhumah Lily Khodijah Wahid binti KH Abdul Wahid Hasyim di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Kabupaten Bogor, Senin (9/5/2022) malam. Tjahjo pun mengenang almarhumah Lily semasa hidup.
Tjahjo menyebut Lily sebagai sahabatnya. Ia mengemukakan, almarhumah dianggap berjasa mengenalkan Tjahjo dengan almarhum Presiden keempat RI Abdurahman Wahid alias Gus Dur. Hal itu terjadi kala Tjahjo muda dan menjabat sebagai Ketua KNPI.
“Sahabat saya, beliau pertama kali mendekatkan saya dan mengenalkan saya terhadap almarhum Gus Dur bersama Pak Matori (eks Ketum PKB) waktu saya zaman masih jadi ketua KNPI dulu,” kata Tjahjo ditemui usai bertakziah.
Tjahjo mengaku, semasa Lily hidup kerap berkomunikasi melalui aplikasi perpesanan WhatApps. Lily disebutnya juga sering memberikan saran dan masukan.
“Dengan Bu Lily sering WA-WA’an masih sering diskusi beliau kasih masukan kasih saran kritis objektif,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tjahjo menyampaikan Lily juga dikenal baik sebagai rekan diskusi ketika menjadi anggota DPR RI.
Kekinian, jenazah Lily sudah berada di rumah duka. Jenazah tiba sekira pukul 20.00 WIB. Nantinya almarhumah Lily akan dimakamkan di Pesantren Tebuireng Jombang besok.
Untuk diketahui, adik kandung dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Lily Chodidjah Wahid binti K.H. A. Wahid Hasyim wafat pada Senin (9/5) pukul 16.28 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.
Dari keterangan tertulis, jenazah mantan anggota DPR RI itu akan disemayamkan di West Covina Blok SH 6/31, Kota Wisata Cibubur, Bogor. Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Selasa (10/5).
Lily Chodidjah Wahid lahir di Jombang pada 4 Maret 1948. Beliau pernah menjabat sebagai wakil ketua Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pada Pemilu 2009, Lily melenggang ke DPR setelah memenangkan pertarungan di daerah pemilihan (dapil) Jawa Timur II. Sebagai anggota DPR periode 2009-2014, Lily ditempatkan di Komisi I yang membidangi Kementerian Luar Negeri Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia, Badan Intelijen Negara, Kementerian Pertahanan dan TNI.
Muha
