blank
Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis saat paparkan program unggulan dihadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dihadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada kegiatan Dialog Gubernur dengan Bupati/Wali Kota Wilayah Pengembangan Purwomanggung dan Subosukawonosraten di Pendapa drh Soepardi Kabupaten Magelang, Kamis (21/4), Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz memaparkan program-program unggulan Kota Magelang.

Azis menjelaskan, Kota Magelang wilayah terkecil di Provinsi Jawa Tengah, terdiri 3 kecamatan, 17 kelurahan, 192 RW dan 1032 RT. Pihaknya memiliki 9 program unggulan yang diharapkan bisa mengatasi berbagai masalah, mulai dari kemiskinan, kesehatan, pariwisata dan sebagainya.

Salah satu program unggulan itu adalah ‘Rodanya Mas Bagia’, di mana Pemkot Magelang menggelontorkan Rp 30 juta per RT per tahun. Dana tersebut dapat dimanfaatkan masyarakat, khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat.

‘’Semua program yang merancang adalah masyarakat, dana betul-betul digunakan RT/RW untuk memajukan ekonomi setempat. Beli barangnya di situ, tukangnya, juga bahan-bahan dari RT/RW/kelurahan masing-masing. Itu nanti diharapkan bisa berkembang,’’ ujar Azis yang juga berprofesi dokter spesialis penyakit dalam.

Selain itu, Pemkot Magelang berharap di setiap RT/RW muncul wirausahawan-wirausahawan baru. Ini menjadi pekerjaan berat. Namun ada kolaborasi daerah terdekat, seperi Kabupaten Magelang, yang banyak membantu pertumbuhan ekonomi Kota Magelang.

Adapun program unggulan lainnya adalah Program Magelang Agamis (Programis), Magelang Smart City (Magesty), Balai Belajar, Magelang Kelurahan Entrepreneur Center (Magelang Keren), Magelang Cinta Organik (Magelang Cantik), Jaga Warga Dari Pandemi (Jawani), Jemput Sakit Antar Sehat dan Ngopi Bareng Pak Wali.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menerangkan, hal yang dihadapi dalam dua tahun belakangan ini, yakni pandemi Covid-19 dan geopolitik yang belum bagus. Selain itu angka kemiskinan juga naik siginifikan.

‘’Maka bagaimana strategi kita untuk memulihkan ekonomi dan menekan kemiskinan. Tentu faktor lain sangat banyak. Nanti setelah ini kita harapkan masukan/usulan dikirimkan, selanjutnya didiskusikan pada tahapan desk,’’ ungkap Ganjar.

Menurutnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada daerah, bahwa 40 persen APBD dapat digunakan betul untuk memulihkan ekonomi, yakni dengan membeli produk-produk UMKM.

Hal ini dapat disengkuyung bersama dengan mengajak UMKM masing-masing untuk ikut aplikasi Blangkon Jateng atau e-katalog.

 

Penulis : Prokompim/Pemkotmgl

Editor   : Doddy Ardjono