PEKALONGAN – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) baik negeri dan swasta yang ada di Jawa Tengah, mendeklarasikan kesiapan pelaksanaan sekolah berintegritas secara serentak di Dupan Convention Hall, Minggu (30/6) siang, dalam acara halal bihalal MKKS SMK Provinsi Jawa Tengah.
Dihadapan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, ratusan kepala sekolah se-Jateng berkumpul dan mendeklarasikan kesiapan diri. Deklarasi tersebut mereka berkomitmen untuk mengimplementasikan nilai-nilai integritas di institusi pendidikan masing-masing. Yaitu nilai kejujuran, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras berani, dan adil.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menjelaskan, deklarasi sekolah berintegritas yang diawali dari 23 SMA/SMK pilot project yang menerapkan pendidikan anti korupsi merupakan salah satu wujud implementasi Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2019 tentang Implementasi Pendidikan Anti Korupsi.
Gus Yasin, sapaan akrab wakil gubernur berpendapat, meski nilai-nilai anti korupsi sebenarnya sudah ditanamkan sejak dini kepada siswa di berbagai jenjang institusi pendidikan, namun komitmen untuk mengimplementasikan pendidikan anti korupsi, manajemen sekolah yang transparan dan akuntabel, serta budaya sekolah berkarakter harus terus diteguhkan.
“Kepala SMK se-Jateng pada hari ini hadir untuk musyawarah kerja kepala sekolah sekaligus menjadi pelopor sekolah berintegritas di Indonesia mulai dari Jawa Tengah. Kami yakin bahwa sebenarnya nilai-nilai anti korupsi sudah diterapkan oleh civitas pendidikan, entah itu dari PAUD sampai perguruan tinggi, akan tetapi alangkah baiknya kalau kita teguhkan kembali dan bumikan di hati anak-anak kita dan di hati kita sendiri selaku pendidik anak-anak yang berkarakter,” katanya.
Gus Yasin menjelaskan, deklarasi sekolah berintegritas itu menjadi bukti bahwa siswa SMK betul-betul dipersiapkan menjadi lulusan yang tak hanya siap kerja, tetapi juga sumber daya manusia (SDM) yang jujur dan mampu mengemban amanah dimanapun mereka bertugas kelak. Mereka bahkan diharapkan mampu menjadi wirausaha unggul yang menjunjung kejujuran dalam membangun bisnis.
“Siwa SMK kita siapkan menjadi orang-orang hebat, orang-orang yang berintegritas, siap ditempatkan di manapun berada. Mereka juga dituntut untuk disiplin dan jujur karena kejujuran itu mahal. Ketika perusahaan tidak mampu menampung semua (lulusan SMK), maka dengan jiwa integritas dan berakhlak mulia, mereka bisa menciptakan lahan atau peluang pekerjaan untuk teman-temannya dan masyarakat,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah itu mencontohkan, pendidikan anti korupsi dapat diterapkan melalui berbagai kegiatan di sekolah. Seperti guru dan siswa yang menegakkan budaya disiplin dengan hadir di sekolah tepat waktu, penerapan kantin kejujuran, siswa yang tidak merusak fasilitas sekolah, hingga manajemen sekolah yang dilakukan secara transparan dan akuntabel.
Gus Yasin berharap, institusi pendidikan mendatang dapat terus menegakkan integritas dan mencetak lulusan cerdas dan berkarakter unggul.
“Saya berharap di 23 sekolah ini benar-benar menegakkan integritas, akreditasinya meningkat dan bisa menjadi percontohan sekolah-sekolah di Jawa Tengah. Saya berharap PPDB juga dapat dilakukan dengan baik. Integritas guru anak dan orang tua muncul ketika kita dapat saling mengingatkan,” harapnya.(suarabaru.id)