KEBUMEN (SUARABARU.ID) -Tiga wartawan senior dan satu wartawan muda mengisi materi jurnalistik pada kegiatan PWI goes to school di SMAN2 Kebumen, Jumat (4/3).
Ketiga pemateri terdiri atas Komper Wardopo (suarabaru.id), Nanang W Hartono (koranbernas.id) dan Bagus Sukmawan (KR) serta Saefur (Kebumen Ekpres).
PWI goes to school dan to campus merupakan rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dan Hut PWI ke 76 Kabupaten Kebumen. Kegiatan serupa telah dilaksanakan di SMK Maarif 1 Kebumen dan Universitas Putra Bangsa (UPB) Pejagoan, Kebumen.
Nanang W Hartono yang juga Penasihat PWI Kebumen menggugah minat pelajar SMAN 2 Kebumen untuk menulis dan berkarya melalui tulisan berita atau reportase di majalah dan web sekolah. Budaya menulis harus digiatkan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
Sedangkan Komper Wardopo menjelaskan kelahiran organisasi wartawan yang pertama di Indonesia yaitu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946. Sebelumnya para wartawan telah ikut andil membangkitkan nasionalisme sejak masa pergerakan nasional melalui tulisan yang menggugah kesadaran untuk mewujudkan persatuan dan mengusir penjajahan.
Menyinggung peran dan fungsi pers, sesuai Undang-undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers yakni menyampaikan informasi, memberikan pendidikan, memberikan hiburan, kontrol sosial dan sebagai lembaga bisnis.
Kekuatan Keempat Lembaga Demokrasi
Menurut Wardopo, pers juga berperan strategis karena sebagai kekuatan keempat lembaga demokrasi setelah kekuasaan Esekutif, Legislatif dan Yudikatif. Dengan fungsi kontrolnya pers atau media memiliki peran penting mengawasi berbagai pihak melalui pemberitaan yang kritis.
Wardopo mendorong para pelajar SMAN2 Kebumen terus meningkatkan literasi. Khusus kepada pelajar yang mengikuti ekstrakulikuler jurnalistik, diharapkan terus belajar menulis dan mempublikasikan semua kegiatan positif di sekolah.
Dari beberapa contoh karya pelajar di media on line dan web sekolah, Wardopo memuji bakat kepenulisan dan kemampuan jurnalistik siswa SMAN 2 Kebumen. Namun mereka perlu meningkatkan kemampuan memahami nilai berita, mempertajam 5W+1 H serta meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sedangkan Bagus Sukmawan memberikan materi bijak bermedia sosial. Di tengah arus disrupsi informasi, semua orang, apalagi pelajar, akan selalu tergoda menggunakan media sosial.
Namun hendaknya bermedia sosial harus bijak dan mampu menyaring informasi yang positif, bermanfaat, dan informasi yang berdampak negatif maupun berita bohong (hoaks).
Sukmawan juga meminta para pelajar tetap belajar tekun, memiliki komitmen, sembari berkarya melalui tulisan.
Di tengah derasnya informasi di berbagai media massa dan media sosial, pelajar harus tetap memiliki karakter sebagai pelajar Pancasila agar tidak mudah terombang-ambing ideologi dari mancanegara melalui informasi yang bisa mengancam keutuhan NKRI.
Saefur yang juga pengurus PWI Kebumen siap memberikan konsultasi dan klinik atas karya jurnalistik pelajar SMAN2 Kebumen.
Menurut Saefur, banyak kegiatan ekstra seperti olah raga, cinta alam, karya ilmiah, PMR dan lainnya bisa ditulis dan menjadi berita menarik di media sekolah maupun media massa.
Komper Wardopo
.