(SUARABARU.ID) – Ternyata bukan hanya Sirkuit Mandalika, Indonesia, yang bermasalah sehingga harus direnovasi.
Mandalika dipuji karena punya desain lintasan bagus dan area run-off yang lebar.
Namun, sirkuit baru ini juga dikritik lantaran kondisi lintasan yang berbahaya.
Debu dan lumpur saat tes pramusim membuat pembalap cuma punya satu jalur yang memungkinkan untuk dilewati.
Pembalap akan menemui kesulitan besar dalam menyalip.
Sebab, mereka terancam terjatuh begitu menyentuh bagian lintasan yang kotor dan kurang grip.
Lapisan aspal yang mengelupas juga membuat sejumlah pembalap mengalami luka memar saat terkena lemparan kerikil dari motor pembalap di depan mereka.
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), Federasi Motor Internasional (FIM), dan Dorna Sports akhirnya menyepakati pembenahan dalam bentuk pengaspalan ulang dan pembersihan.
Renovasi akan meliputi lintasan dari tikungan terakhir, lurusan start danfinis, serta tikungan 1 hingga tikungan 5.
Panitia pelaksana optimistis perbaikan bakal selesai pada 10 Maret 2022, atau delapan hari sebelum seri balap MotoGP Indonesia bergulir.
Mandalika bukan satu-satunya sirkuit pada MotoGP yang mengalami renovasi.
Sirkuit Americas di Amerika Serikat (AS) juga mengalami pengaspalan ulang setelah mendapat kritik keras dari para pembalap saat seri balap Oktober lalu.
Lintasan yang sangat bergelombang sampai membuat pembalap MotoGP memberi ultimatum tak akan berlomba di Americas lagi kalau sirkuit tidak diperbaiki.
Buruknya kualitas lintasan Sirkuit Americas diyakini disebabkan banjir pada 2015.
Kebocoran pada saluran air memengaruhi kontur tanah di bawah permukaan aspal.
‘’Ada sejumlah benjolan yang berbahaya. Mereka harus memperbaikinya tahun depan. Kalau tidak, maka kami tak akan membalap,’’ tutur Alex Rins, pembalap Suzuki, seperti dikutip dari Motorsport.
Sirkuit berikutnya yang mengalami pembenahan adalah Red Bull Ring di Austria.
Masalah Red Bull Ring tidak terletak pada kualitas aspal, tapi desain lintasan (layout) yang dinilai berbahaya.
rr