SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kebakaran besar yang melanda Pasar Johar Relokasi pedagang Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) harus dievaluasi menyeluruh dan perlu diperiksa serta diaudit forensik.
Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang dari fraksi PKB, Gumilang Febriyansyah Wisudananto, di gedung dewan Balai Kota Semarang, Jumat, (4/2/2022).
Dia mempertanyakan, apakah struktur bangunan berstatus pasar relokasi tersebut bersifat sementara sehingga mudah terbakar dan standar keselamatannya tidak ada, ataukah ada faktor teknis lain.
Lebih dari itu, dirinya meminta Pemkot Semarang segera mengurus nasib para pedagang pasar yang kehilangan mata pencaharian karena ludes semua barang dagangannya. Misalnya isa berupa pembangunan pasar darurat.
“Pasar Johar berkali-kali terbakar dan kini telah selesai dibangun kembali. Sekarang gantian pasar relokasi pedagang Johar yang terbakar. Ini harus dievaluasi menyeluruh. Perlu audit forensik,” tutur wakil rakyat yang akrab dipanggil Febri Soemarmo ini.
Secara tegas Febri meminta polisi harus segera menuntaskan penyelidikan mengenai penyebab kebakaran tersebut. Hasil penyelidikan polisi itu nanti menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam membangun pasar relokasi maupun pasar apapun.
“Kita percayakan sepenuhnya kepada polisi untuk menyelidiki. Polri perlu segera menuntaskan pemeriksaannya. Nanti hasilnya untuk bahan evaluasi Pemkot Semarang dalam membangun kembali,” katanya.
Tak hanya itu saja, dalam kesempatan tersebut, anggota dewan yang aktif di Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini mengingatkan Pemkot Semarang harus mengantisipasi banjir.
Antisipasi yang lebih konkret yang bisa segera direalisasikan bisa berupa sistem pencegahan maupun sistem mitigasi bencana alam menyeluruh.
“Sekarang musim penghujan. Pemkot harus sudah mengantisipasi. Karena pengalaman kebanjiran tiap tahun sudah sangat sering,” katanya.
Febri menyebutkan, tahun lalu terjadi banjir besar di banyak tempat. Yaitu di Genuk, Tembalang, Ngaliyan dan Semarang Utara. Bahkan di Tembalang yang dataran tinggi, disertai dengan tanah longsor.
“Setiap banjir selalu menyengsarakan rakyat. Karena arus air masuk ke pemukiman warga. Genangan hingga berhari-hari membuat rakyat tidak bisa beraktivitas, perabotan rumah rusak, bahan makanan membusuk dan kemudian terkena penyakit. Ini yang harus ditangani,” kata wakil rakyat dari dapil Banyumanik, Gajahmungkur dan Gunungpati ini.
Hery Priyono