JEPARA (SUARABARU.ID) – Korban pesta miras oplosan berbuntut maut di Jepara terus bertambah. Senin malam, jam 23.00 WIB, MHD (18) penduduk RT 3/6 Desa Karanggondang yang dirawat di rumah sakit Islam Sultan Hadlirin juga nyawanya tak berhasil diselamatkan.
Sebelumnya SW (17) penduduk desa Srobyong RT 5 / RW 6 juga meninggal di RSI Sultan Hadirin Jepara Senin malam jam 21.00 Wib. Menurut diagnosis dokter, mereka meninggal karena intoksikasi alkohol.
BACA JUGA 4 Tewas Tenggak Miras Oplosan di Jepara
Sementara hingga Selasa (1/2-2022) pagi ini 2 orang masih dirawat di tempat yang sama yaitu D di ruang Mina dan AR yang masih berada di ICU. Disamping itu 1 remaja asal Desa Karanggondang juga masih dirawat di RS Graha Husada Jepara
Korban miras oplosan yang meninggal juga berasal dari Desa Srobyong yaitu IAH (18), penduduk RT 3/ RW 01 yang meninggal saat dirawat di ruang Anggrek RSUD RA Kartini serta SW penduduk RT 5 / RW 6 Desa Srobyong.
Sebelumnya pesta miras oplosan yang berlangsung di CAFÉ LJ Dukuh Ploso, Karanggondang telah menewaskan menewaskan 4 pemuda asal desa Karanggondang, Jepara, Mereka yang menjadi korban adalah JR, penduduk RT 1 RW 6 Desa Karanggondang.
BACA JUGA 19 Remaja Positif Covid-19 Dirawat Terpusat di BLK Pecangaan
Korban kedua adalah VK, yang tinggal di RT 3 / RW 6 Desa Karanggondang yang meninggal di rumahnya Minggu malam. Korban berikutnya adalah SG, RT 6/ RW 9 Desa Karanggondang serta DZ, rt 3 / RW 06.
Mereka menenggak minuman oplosan itu di rumah W, di dukuh Ploso, RT 5/ RW 6 Desa Karanggondang, yang disulap menjadi Café LJ. Pesta miras oplosan berbuntut maut di Jepara yang menewaskan 7 pemuda, 5 orang asal desa Karanggondang, dan 2 asal desa Srobyong Jepara, menurut informasi dimulai jam Jumat (28/1-2022) malam.
Sumber SUARABARU.ID menjelaskan, para remaja berusia belasan tahun ini terdiri dari beberapa rombongan, baik dari Desa Karanggondang, Srobyong, Sinanggul, Sekuro maupun Bondo. Jumlahnya ada sekitar 15 orang, bahkan ada beberapa gadis remaja.
Hadepe
BACA JUGA Sebanyak 17 Orang Terkonfirmasi Covid-19