KENDAL(SUARABARU.ID)-Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Kendal mengadakan seminar optimalisasi produksi singkong untuk kebutuhan industri makanan di gedung Abdi Praja Kabupaten Kendal, Kamis (13/01/2021) siang.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Adji Hendra Liestyawan, perwakilan dari Dinas Pertanian, dan puluhan masyarakat petani dari sejumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Kendal.
Dalam acara ini, menghadirkan tiga narasumber, yaitu Bagian Umum PT. Boga Makmur Gracia, Heri Suswanto, Pengelola CV. Tlogo Wungu Farm, Dr. Muhammad Sobri, dan Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kendal, Indarwati.
Kepala Baperlitbang Kabupaten Kendal, Adji Hendra Liestyawan mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menggali potensi produksi singkong, dalam rangka upaya memenuhi kebutuhan industri makanan yang ada di Kabupaten Kendal.
Selain itu, juga untuk menggali informasi kesulitan petani dalam produksi singkong dan menjembatani kerja sama antara petani dan perusahaan dalam menampung singkong dari petani.
Kepala Baperlitbang menyampaikan, bahwa struktur ekonomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh lapangan usaha ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa.
“Struktur ekonomi terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh setiap lapangan usaha. Hal ini menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap lapangan usaha,”kata Adji Hendra Liestyawan.
Menurut Adji dalam mendukung perkembangan industri, banyak hal yang harus disiapkan agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton saja. Salah satunya dengan menjadi penyuplai bahan baku untuk industri yang berada di Kabupaten Kendal.
Ia mengungkapkan, salah satu industri yang berada di Kabupaten Kendal adalah PT. Boga Makmur Gracia yang merupakan industri makanan ringan. Salah satu makanan ringan yang diproduksi PT. Boga Makmur Gracia adalah keripik singkong.
Namun, kata Adji, kebutuhan singkong PT. Boga Makmur Gracia dalam memproduksi keriipik ini sebagian besar masih dipenuhi oleh singkong yang berasal dari luar wilayah Kabupaten Kendal.
Hal ini sangat ironi, karena melihat struktur ekonomi Kabupaten Kendal selain dibentuk oleh industri pengolahan juga dibentuk oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebagai urutan kedua.
“Maka dari itu perlu adanya kolaborasi dari dua sektor ini agar bisa bersinergi untuk bergerak bersama, guna untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal yang Iebih baik,” ujar Adji.
Pengelola CV. Tlogo Wungu Farm, Dr. Muhammad Sobri
mengatakan, Best practice pengolahan singkong menjadi komoditas siap jual dan berkualitas.
Sementara itu, Bagian Umum PT. Boga Makmur Gracia, Heri Suswanto menjelaskan, bahwa PT. Boga Makmur Gracia, bergerak dalam bidang produksi makanan ringan, terutama kripik singkong yang mencapai 80 persen kapasitas produksinya, dan 20 persen makanan ringan lainnya produksi dari tepung.
Sedangkan untuk suplay utamanya ke PT. Indofood yang setiap harinya harus memproduksi kripik singkong sebanyak13 ton.
Ia mengaku, bahan singkong yang diproduksi mengambil dari daerah Suka Bumi Jawa Barat sekitar 60 persen, dari daerah lain sekitar Kendal 37 persen dari Kendal sendiri hanya 3 persen, untuk itu ia berharap masyarakat Kendal harus bisa ikut serta berpartispasi dalam memanfaatkan peluang besar yang ada.
“Harapan kami Kendal ini menjadi penyuplay nomor satu bahan kripik singkong yang kami produksi. Karena kalau melihat dari segi geografisnya Sukabumi hampir sama. Selain itu, singkong merupakan tanaman yang mudah tumbuh. Maka dari itu, hal ini harus bisa disikapi dengan baik dan saya yakin Kendal pasti bisa,” harap Heri Suswanto. Agung