SEMARANG – Menghadapi gelaran Pilgub Jateng 27 Juni, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk memilih gubernur sesuai dengan hati nurani dan tidak terpengaruh oleh pihak pihak tertentu yang mengarahkan pada salah satu calon gubernur.
“Menghimbau kepada umat Islam untuk menggunakan hak pilih dengan memilih calon kepala daerah yang amanah dan sesuai hati nurani,” demikian bunyi seruan MUI Jawa Tengah menghadapi Pilkada di Jateng tertanggal 23 Juni 2018.
Pada point berikutnya, ada penekanan lagi soal kewajiban umat Islam menggunakan hak pilihnya dan mendukung salah satu calon dengan mengutamakan persaudaraan dan
kedamaian serta menghindari konflik antar sesama sesuai fatwa/Istima’ ulama tahun 2009 mengenai hak memilih dalam pemilu.
Pemilu dalam pandangan Islam adalah upaya untuk mencari pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat ideal bagi terwujudnya cita cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa.
Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban untuk menegakkan iman dan imaroh dalam kehidupan bersama.
Selanjutnya, seruan MUI ini juga menekankan larangan penggunaan politik uang , kampanye hitam. Penyebatan berita hoax dan ujaran kebencian.
Pada bagian akhir seruan tersebut, MUI menekankan agar penyelenggaraan pemilukada di Jawa Tengah berlangsung dengan baik, langsung, umum, bebas, jujur dan adil sesuai dengan perundang undangan yang berlaku.
Seruan MUI Jateng yang ditandatangani oleh ketua MUI Jateng Dr. KH. Ahmad Darodji, MSi dan sekretaris Drs H Muhyidin M Ag ini dikeluarkan hanya berselang satu hari dari beredarnya video konggres ulama yang berlangsung di Surakarta yang dalam rekomendasinya mengarahkan agar umat Islam memilih salah satu calon gubernur. (suarabaru.id/sl)