Ganjar mengapresiasi pendampingan digitalisasi terhadap UMKM di Jateng oleh DPD Perbarindo Jateng. Foto: dok/ist

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapresiasi langkah pendampingan digitalisasi terhadap UMKM di Jateng oleh DPD Perbarindo Jateng. Dia berharap, akan semakin banyak UMKM yang bangkit di masa pemulihan ekonomi usai pandemi.

Hal itu disampaikan Ganjar, usai menghadiri acara Kesepakatan Bersama Program Pendampingan Digitalisasi 5.000 UMKM binaan BPR-BPRS di Jateng, di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM, Rabu (29/12/2021).

Ganjar mengatakan, UMKM seringkali terganjal masalah biaya dalam hal pengembangan usahanya. ”Perbankan itu bisa memberikan fasilitas yang banyak. Pemerintah umpama punya KUR, kami di Bank Jateng juga punya. Ada kredit milenial, biar anak-anak muda juga bisa jualan,” tutur Ganjar.

BACA JUGA: Warga Kawedusan Gelar Nobar Final AFF, Polres Minta Patuhi Prokes

Pemprov Jateng, lanjutnya, beberapa tahun belakangan intens melakukan pendampingan terhadap UMKM. Tak hanya soal inovasi produk, namun juga meliterasi digital pada para pengusaha kecil.

”Kita nggak bisa lagi cari market yang tradisional. Kita mesti cari juga potensial market yang lain. Sekarang menggunakan marketplace, menggunakan medsos, ini jangkauannya bisa melompat tanpa disadari,” ungkapnya.

Ditambahkan dia, dari hasil kerja Dinas Koperasi dan UMKM selama ini, banyak ditemukan UMKM yang tidak menyangka, jika penggunaan digital sangat bermanfaat bagi penjualan produknya.

BACA JUGA: Kemenkumham Jateng Jajaki Alternatif Lahan Rencana Relokasi Lapas Ambarawa

”Mereka hanya butuh dididik, sehingga literasi digitalnya bagus. Kalau itu bisa kita dorong, UKM kita akan bisa muncul. Tapi itu tidak bisa terjadi, kalau kita tidak melatih dan mendampingi,” tegasnya.

Untuk itu, Ganjar menegaskan, kolaborasi antarpihak perlu diambil, demi kemajuan UMKM dalam hal literasi digital ini.

Sementara itu, Ketua Perbarindo DPD Jateng, Dadi Sumarsana menjelaskan, jika pendampingan digital ini nantinya akan memberi kemudahan bagi UMKM untuk mendapatkan kredit. Aplikasi yang dibuat, juga didesain semudah mungkin untuk digunakan para pelaku usaha.

”Dengan mengedukasi dan pendampingan digital pada pelaku UMKM, akan memudahkan melakukan pembukuan. Mereka seolah sedang bermain smartphone. Ini kami harapkan akan menjadi akses ke BPR, dan menjadi cepat dalam analisa kreditnya,” tandas Dadi.

Riyan