WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa sore (28/12), meresmikan Bendungan (Waduk) Pidekso di Kecamatan Giriwoyo (sekitar 60 Kilometer arah selatan Ibukota Kabupaten Wonogiri.
Peresmian Bendungan Pidekso, dilakukan setelah sebelumnya Presiden meresmikan Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Utara.
Presiden Jokowi dan rombongan, tiba di Bendungan Pidekso dengan pesawat helikopter dari Lanuma Adisumarmo, Boyolali, Surakarta. Setelah sebelumnya tiba dari Kolaka Sulawesi Utara menggunakan pesawat.
”Hari ini bisa kita resmikan Bendungan Pidekso yang menelan biaya sebesar Rp 772 Miliar,” tandas Presiden Jokowi saat memberikan pidato pada acara peresmian.
Ikut hadir dalam acara tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dan Paspampres Mayjend TNI Tri Budi Utomo, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Ketua Komisi V DPR-RI Lasarus, Anggota Komisi V DPR-RI Hamid Noor Yasin.
Juga hadir Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama jajaran Forkompinda Jateng dan sejumlah pejabat teras Provinsi Jateng.
Tokoh Tani
Ikut hadir pula Danrem 074/Warastratama Kolonel (Inf) Rudy Saladin, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno, Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, Dandim 0728/Wonogiri Letkol (Inf) Rivan Rembudito Rivai, Kapolres AKBP Dydit Dwi Susanto, Sekda Wonogiri, Haryono.
Dalam acara peresmian itu, juga hadir para tokoh tani terdiri atas Triyanto, Surahmin, Sriyanto dan Maryono. Berikut Kepala Satuan Tugas Sosial Percepatan Pembangunan Bendungan Ni Made Sumiarsih, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo Agus Rudyanto, Kepala Satuan Tugas Sosial Percepatan Pembangunan Bendungan, Lucky H. Korah bersama para petinggi PT Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Virama Karya.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, melaporkan, pembangunan Bendungan Pidekso mencakup Desa Pidekso, Tukulrejo dan Sendangsari di Kecamatan Giriwoyo dan desa di Kecamatan Batuwarno, Kabupaten Wonogiri, Jateng.
Kata Menteri Basuki Hadimuljono, Bendungan Pidekso merupakan salah satu kegiatan prioritas pemerintah dan sudah masuk dalam RPJM 2010/2014, dan menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres Nomor: 56 Tahun 2018 dan Pepres Nomor:109 Tahun 2020.
Perencanaan pembangunannya telah dimulai dengan studi kelayakan dan pembuatan DED Tahun 2011, serta studi pengadaan tanah Tahun 2014.
Total kebutuhan lahan mencapai 295,80 Ha. Terdiri atas kepemilikan tanah masyarakat 251,17 Ha, tanah wakaf 0,15 Ha, tanah Kas Desa seluas 37,78 Ha, tanah negara 6,3 Ha, tanah BUMN/BUMD 0,2 Ha.
Bendungan Pidekso berada di DAS Bengawan Solo. Tinggi bendungan 40 Meter (M) dari galian pondasi, panjang puncak 385,55 M. Memiliki volume tampungan air 25 juta meter kubik (M3), volume tampungan efektif 17 juta M3. tampungan mati 8 juta M3.
Panjang mercu pelimpah 56 M, luas area genangan 232 Ha, luas DAS 55 KM2.
Bemanfaat untuk penyediaan air irigasi seluas 1.500 Ha, air baku 300 liter per detik, reduksi banjir 311 M3 per detik dan berfungsi untuk konservasi air, serta bermanfaat sebagai destinasi wisata.
Nilai kontrak total Rp 794.739.318.000,00,-.Progres pisik per 28 Desember 2021 mencapai 91,39 persen. Penyelesaian pekerjaan yang terus dilakukan, adalah hidromekanikal, jalan lingkar, dan bangunan fasilitas lainnya.
Target penyelesaian pekerjaan Bendungan Pidekso, direncanakan untuk dapat dioperasikan pada Tahun 2022.
Bambang Pur