blank

SEMARANG– Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Semarang (USM) yang terdiri dari ketua Constantinus, S.Psi., M.Psi., Psikolog, dengan anggota Dian Wishnu Brata, S.Psi., M.Si., serta melibatkan dua orang mahasiswa Fakultas Psikologi USM yaitu Selsha Febiana Pramesti dan Ria Rahmattia menggelar pelatihan minat dan bakat untuk memasuki dunia kerja di era pandemic dengan sasaran adalah ibu-ibu PKK Candi Losmen RW.08 Kota Semarang baru- baru ini.

Kegiatan tersebut dilakukan secara offline dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan. Dian Wishnu Brata, S.Psi., M.Si., selaku moderator menyampaikan tujuan dari PKM ini adalah untuk memberikan pemahaman dan informasi terkait minat dan bakat untuk mendampingi anak-anaknya memasuki dunia kerja di era pandemi kepada ibu-ibu PKK di Kota Semarang. Kegiatan PKM tersebut diikuti oleh 20 orang Ibu-ibu PKK Candi Losmen RW 08.

Constantinus, S.Psi., M.Psi., Psikolog dalam materinya menjelaskan kepada ibu-ibu PKK mengenai pentingnya mengenali dan mengembangkan minat dan bakat anak.

Minat dan bakat perlu dikenali sejak dini oleh orang tua maupun anak. Cara mengenali minat bakat: (1) Kegiatan yang disukai, (2) Ketrampilan yang dikuasai, (3) Pekerjaan yang diidam-idamkan, (4) Kelebihan dibandingkan orang lain yang seusia.

“Orang yang menempuh pendidikan maupun bekerja sesuai minat bakatnya akan lebih tahan menghadapi tekanan, lebih tekun, tidak mudah bosan, tidak mudah menyerah, dan lebih bersemangat mengatasi masalah yang ada, sehingga hasilnya lebih baik dalam pendidikan dan karir pekerjaan” ungkap Constantinus.

“Setiap orang memiliki minat bakat, tetapi biasanya tidak digali dan dikembangkan secara optimal karena kurangnya pengetahuan orang tua maupun anak itu sendiri” tambahnya.

Dalam sesi diskusi terlihat jelas Ibu-ibu PKK sangat antusia dengan Program PKM ini. Salah satu peserta program mengungkapkan keresahannya akan masa depan anaknya yang menolak untuk menempuh pendidikan sesuai arahan orang tuanya.

Constantinus menjelakan bahwa minat dan bakat itu tidak bisa dipaksakan oleh orang tua, namun orang tua dapat mendampingi dan mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi lebih baik lagi dalam menentukan masa depannya.

“Orang tua bertanggung jawab dalam mendampingi anak untuk memasuki dunia kerja. Minat bakat anak sangat mempengaruhi masa depannya. Jika minat bakat diselaraskan dengan pendidikan/pekerjaan, akan menjadi kekuatan untuk sukses di dunia kerja atau bisnis. Di era pandemi ini, kelincahan dalam mengenali dan mengembangkan minat bakat akan semakin menentukan kesuksesan di dunia kerja yang juga sangat cepat berubah” tambahnya.

Saiful Hadi – USM