JEPARA (SUARABARU.ID) – wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengucapkan terima kasih kepada Pondok Pesantren Al Husna, Jepara yang telah berkontribusi dalam pembangunan pendidikan.
Ucapan terima kasih orang nomor dua di Jawa Tengah itu disampaikan saat menandatangani prasasti dan meresmikan Gedung Sekolah Menengah Atas Ilmu Qur’an (SMA IQ) dan Pondok Pesantren Al Husna, Pancur Mayong, Jepara. Menurutnya, Kontribusi yang dilakukan sejak tahun 2009 ini penting karena membantu negara dalam mencetak generasi yang berkualitas.
“Kita berterima kasih ya, karena dibantu untuk mencerdaskan anak bangsa kita, memberikan fasilitas pendidikan. Itu yang penting,” kata Taj Yasin, Sabtu (4/12/2021).
Taj Yasin menambahkan, kehadiran lembaga pendidikan sangat penting di masa sekarang ini. Apalagi, lanjutnya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Husna berkomitmen untuk menerima santri dari anak-anak yang kurang beruntung. Seperti anak putus sekolah, anak terlantar dan anak jalanan.
“Pondok pesantren memang ciri khasnya tidak pernah menolak murid. Mereka memikirkan betul,” ujar Wagub saat ditemui usai acara
Pengasuh Pondok Pesantren Al Husna KH Ahmad Mudhoffar menceritakan, pondok pesantren Al Husna berdiri karena keprihatinannya mengetahui banyak anak yang sudah baligh, tapi belum melaksanakan shalat.
“Mulai kita membuat lembaga formal tahun 2009. 2009 kita membuka SD IT karena penelitian kami ketika skripsi, anak-anak masuk baligh, 95 persen bahkan lebih, belum shalat lima waktu,” bebernya.
Untuk mendapatkan santri, KH Ahmad Mudhoffar mencari dengan door to door. Hasilnya, lebih banyak mendapatkan santri usia TK. Maka, pihaknya pun lantas juga mendirikan TK IT
Dalam perjalanannya saat ini, Al Husna sudah memiliki lima pondok pesantren dengan ribuan santrinya. Sekitar 80 persennya menjadi penghafal Quran. Al Husna pun berkomitmen untuk memfasilitasi anak-anak kurang beruntung belajar agama secara gratis.
“Santri nonformal putra, kita menyiapkan gratis yang di Al Husna 3. Untuk santri nonsekolah formal putra, siap totalitas gratis-tis. Teng ngrika (di sana) Insyaa Allah kita siap seandainya ada anak putus sekolah, anak punk, anak terlantar, dan sebagainya, kita siap menampung dan tidak kita batasi. Berapa pun kita siap menerima,” pungkasnya.
Hery Priyono