Oleh : Ummul Hidayah, S.Pd.I
Pendidikan Karakter merupakan suatu usaha untuk mendidik dan memberdayakan setiap potensi peserta didik secara sadar serta terencana untuk membentuk kemampuan diri individu, penyempurnaan diri secara komprehensif.
Selain itu, pendidikan berkarakter juga berguna untuk membangun karakter setiap individu sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi individu dan lingkungan sekitarnya.
Sistem pendidikan menanamkan nilai-nilai karakter pada setiap peserta didik yang didalamnya terdapat beberapa komponen pengetahuan, kemauan atau kesadaran, serta tindakan untuk melakukan nilai positif tersebut.
Pendidikan karakter dapat dilakukan dari hal-hal yang terkecil seperti mengucapkan salam ketika masuk dan keluar ruangan, menghormati orang yang lebih tua, membiasakan saling membantu satu sama lain ketika kesusahan dan hal-hal yang kecil lainnya yang dapat menumbuhkan karakter anak.
Pendidikan Agama Islam memegang peranan yang strategis dalam rangka Pembentukan karakter peserta didik. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dalam aspek keagamaan (aspek kognitif), sebagai sarana transformasi norma serta nilai moral untuk membentuk sikap (aspek afektif), yang berperan dalam mengendalikan prilaku (aspek psikomotorik) sehingga tercipta kepribadian manusia seutuhnya.
Fungsi Pendidikan Berkarakter
Secara umum fungsi dari sistem pendidikan adalah untuk membentuk karakter individu dari peserta didik agar menjadi pribadi yang bermoral, bertoleran, tangguh, berakhlak mulia dan berperilaku baik terhadap sesama. Juga menanamkan nilai-nilai karakter tertentu kepada peserta didik yang di dalamnya terdapat komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, serta tindakan untuk melakukan nilai-nilai tersebut
Pendidikan karakter pun kemudian dijadikan sebagai wadah sosialisasi karakter yang patut dimiliki oleh setiap orang agar menjadikan mereka sebagai seorang yang bermanfaat besar bagi lingkungan disekitarnya. Berikut ini beberapa fungsi dari pendidikan berkarakter
Adapun beberapa fungsi pendidikan karakter adalah sebagai berikut; 1) Untuk mengembangkan potensi dasar dalam diri manusia sehingga menjadi individu yang berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku baik. 2) Untuk membangun dan memperkuat perilaku 3) Untuk membangun dan meningkatkan peradaban bangsa.
Selain itu pendidikan berkarakter penting diimplementasikan sejak masih kecil karena bisa menjadi bekal dalam pembentukan karakter yang dapat menggunakan berbagai media belajar.
Materi PAI Sebagai Pembentuk Karakter Peserta Didik
Pendidikan Agama Islam diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa, dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan.
Akhlak selalu menjadi sasaran utama dari proses pendidikan dalam Islam, karena akhlak dianggap sebagai dasar bagi keseimbangan kehidupan manusia yang menjadi penentu keberhasilan bagi potensi paedagogis yang lain.
Pendidikan yang berhubungan dengan kepribadian atau akhlak tidak dapat diajarkan hanya dalam bentuk pengetahuan saja, tetapi perlu adanya pembiasaan dalam perilakunya sehari-hari. Pemberian pengetahuan tentang aqidah yang benar menjadi dasar yang paling utama dalam penanaman akhlak pada peserta didik.
Disinilah pentingnya pembelajaran pendidikan agama Islam disekolah, karena pendidikan agama merupakan pondasi bagi pembelajaaran ilmu pengetahuan lain yang akan menghantarkan terbentuknya anak yang berkepribadian, agamis dan berpengetahuan tinggi. Maka tepat jika dikatakan bahwa penerapan Pendidikan agama islam disekolah adalah sebagai pilar pendidikan karakter yang utama.
Pendidikan agama mengajarkan pentingnya penanaman akhlak yang dimulai dari kesadaran beragama pada peserta didik sehingga tercipta berkarakter yang disiplin, kreatif, mandiri, religius, jujur, toleransi, rasa ingin tahu, bersahabat serta komunikatif, dan peduli lingkungan, serta memiliki tanggung jawab.
Pembentukan Karakter peserta didik akan lebih baik jika muncul dari kesadaran keberagamaan bukan hanya karena sekedar berdasarkan prilaku yang membudaya dalam masyarakat.
Penulis adalah Guru PAI SD Negeri 4 Muryolobo