KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dinas Pendidikan Kabupaten Kebumen menggelar kegiatan Lokakarya 7 untuk para calon Guru Penggerak angkatan ke 2 di Hotel Mexolie, Sabtu (13/11).
Pembukaan Lokarkarya dihadiri Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kepala Dinas Pendidikan Asep Nurdiana dan tamu undangan. Bupati mengapresiasi kreativitas para calon guru penggerak yang mampu mengarahkan dan melatih para siswa untuk menghasilkan karya seni yang begitu hebat.
“Jadi ini luar biasa apa yang dilakukan para guru penggerak ini mampu menggali bakat dan minat dari peserta didik atau siswa dalam sebuah karya yang nyata. Tentu ini tidak mudah, butuh kesabaran, ketelatenan dan juga daya kreativitas tinggi,”ujar Arif Sugiyanto di lokasi.
Bupati tak menyangka ternyata banyak hasil karya seni yang ditampilkan oleh anak-anak sekolah dari tingkat PAUD sampai SMA yang begitu indah. Misalnya ada anak-anak SMP mampu membuat buku berisi karya puisi, novel dan buku sejarah kebudayaan Kebumen.
“Kita juga temukan tadi melihat ada hasil karya siswa Kebumen yang mampu membuat wayang golek, kemudian kain batik yang bahkan pembuatnya ini masih anak-anak TK. Ini luar biasa, karena sejak kecil mereka sudah bisa digali bakat dan minatnya dengan bimbingan para guru,” tutur Bupati.
Bupati mendorong agar festival yang menampilkan karya seni dari masyarakat Kebumen agar diperbanyak eventnya. Baik karya kebudayaan, kuliner, dan juga karya yang bisa mendorong pariwisata dan perekonomian tubuh pesat di Kebumen.
“Kita sudah anggarkan untuk program festival di 2022. Semoga Covid-19 sudah reda di Kebumen, sehingga kita bisa lebih banyak lagi menggelar festival. Karena rencana pada 2022 itu kita akan mengadakan 72 festival. Semoga tidak terbentur Covid-19,” terang Bupati.
Peserta Terbanyak Lolos Seleksi
Penanggung Jawab Acara Yuliawanto menambahkan, dalam Lokakarya 7 angkatan ke 2 inidiikuti oleh 147 calon guru penggerak. Menampilkan 30 stand pameran hasil karya seni dari anak-anak sekolah mulai tingkat PAUD sampai SMA sederajat.
“Lokakarya ini salah satu rangkaian yang harus diikuti oleh para calon guru penggerak. Pertama dimulai dari Lokakarya nol (0) sampai diakhiri pada lokakarya sembilan (9). Dan sekarang masuk tahapan lokakarya 7,”jelas Yuliawanto.
Para calon guru penggerak ini akan menempuh pendidikan selama sembilan bulan untuk sampai ditetapkan sebagai guru penggerak. Dari lokarkarya 0 sampai lokakarya 6, para peserta calon guru penggerak ini sudah mendapatkan tiga modul materi tentang konsep pendidikan guru penggerak.
Menurut Yuliawanto, Lokakarya ke 7 ini merupakan aksi nyata dari hasil perenungan dan pembelajaran dari materi yang sudah disampaikan pada lokakarya sebelumnya. Setelah ini masih ada lokakarya 8 dan 9. Mereka akan diminta menyusun program atau ide ketika selesai menjadi guru penggerak, apa yang harus dilakukan karena mereka akan kembali ke sekolah masing-masing.
“Untuk angkatan ke 2 calon guru penggerak, Kebumen menjadi kabupaten terbanyak di Indonesia para pesertanya yang diterima seleksi. Ia sangat berharap dari 147 para calon yang tengah mengikuti pendidikan selama sembilan bulan dapat diterima semua. Selanjutnya Kebumen akan mengikuti seleksi lagi untuk angkatan ke 6,”tandas Yuliawanto.
Komper Wardopo