blank
Pemkab Kudus terus menggenjot vaksinasi untuk menurunkan level PPKM. foto:Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Kudus, optimistis bisa mencapai 60 persen vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lanjut usia (lansia) menyusul adanya tambahan alokasi vaksin untuk lansia.

“Jika sebelumnya dialokasikan vaksin Sinovac untuk lansia, kini hanya diperuntukkan untuk dosis kedua. Sedangkan untuk dosis pertama saat ini tersedia vaksin Pfizer sebanyak 42.000 dosis,” ujar Bupati Kudus Hartopo, Rabu (3/11).

Ia memastikan ketika vaksin sebanyak 42.000 dosis tersebut bisa habis dalam waktu dekat, maka persentase capaian vaksin untuk kelompok lansia bisa mencapai 60 persen.

Untuk itulah, semua camat di Kabupaten Kudus diinstruksikan membantu peningkatan capaian vaksin bagi lansia di wilayahnya masing-masing.

Dari sembilan kecamatan, katanya, tercatat masih ada empat kecamatan yang capaian vaksinasi untuk lansia masih rendah, di antaranya, Mejobo, Dawe, Bae dan kecamatan Jati.

Menurut bupati, kalaupun lansia kesulitan mendatangi tempat vaksinasi, maka pihak puskesmas harus mendatangi rumahnya untuk dilakukan vaksinasi.

“Jika nantinya bisa mencapai target 60 persen, maka Kabupaten Kudus bisa turun level dari penerapan PPKM Level 3 menjadi Level 2,” ujarnya.

Ia berharap dukungan semua pihak agar Kabupaten Kudus bisa mencapai target vaksinasi lansia tersebut karena hasilnya nanti akan disampaikan kepada pemerintah pusat untuk mendapatkan evaluasi.

Meskipun capaian vaksinasi bisa memenuhi target yang ditetapkan pemerintah pusat agar bisa turun level, masyarakat diminta tetap mematuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan pakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo mengungkapkan capaian vaksinasi lansia untuk dosis pertama hingga 31 Oktober 2021 sebesar 36,4 persen dari sasaran sebanyak 71.098 orang, sedangkan dosis kedua baru mencapai 17,1 persen.

“Terkait sejumlah kendala di lapangan, kami sudah menginstruksikan jajaran di puskesmas untuk melakukan jemput bola ketika tidak ada yang mendampingi ke Puskesmas. Harapannya, pemerintah desa ikut memfasilitasi agar keluarganya bisa mengantarkannya ke Puskesmas atau tempat vaksinasi agar dalam waktu kurang satu bulan bisa mencapai target,” ujarnya.

Tm-Ab

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini