blank
Direktur PDAM Tirta Bumi Sentosa Zein Musta'in didampingi Kabag Perekonomian Setda Kebumen Yunita Prasetyani sedang memberikan peneelasan pada konferensi pers di Dinas Kominfo, Selasa 2/11.(Fotop:SB/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Perkembangan Perumda Air Minum (PDAM) Tirta Bumi Sentosa Kebumen terus menunjukkan kinerja positif.  Aset perusahaan sampai September 2021 mencapai Rp 60,46 miliar. Sedangkan sambungan rumah (SR) mencapai 33.482 pelanggan.

Direktur PDAM Tirta Bumi Sentosa Zein Musta’in mengungkapkan hal tersebut saat Konferensi Pers di Gedung Sasana Pambiwara Dinas Kominfo Kebumen, Selasa (2/11). Ikut memberikan keterangan pers Kabag Perekonomian Setda Yunita Prasetyani. Acaradipandu Bagus Sukmawan (Kedaulatan Rakyat).

Menurut Zein Musta’in, posisi kinerja PDAM Kebumen sesuai tipenya saat ini menduduki peringkat 5 terbaik di Jateng. Pihaknya menargetkan pemasangan sambungan rumah hingga  2026 mendatang mencapai 50.000.

Di sisi lain, meski situasi pandemi pihaknya mensyukuri karena tidak terlalu berdampak bagi perusahaan. Sebab mayoritas atau 94 persen pelanggan PDAM Kebumen adalah sektor rumah tangga. Bahkan pelanggan dari sektor jasa hotel, rumah makan dan rumah sakit masih kecil.

Pihaknya mengakui, pengolahan air baku masih mengandalkan dari Sungai Luk Ulo. Namun Zein berharap agar masyarakat memiliki kesadaran dalam membuang sampah di sungai. Mengingat setiap saat  petugas lapangan harus bekerja keras  membersihkan sampah di area pengolahan air baku.

Pada 2021 ini PDAM Tirta Bumi Sentosa juga  mendapat suntikan modal dari Pemkab Kebumen sebesar Rp 3 miliar. Sedangkan target deviden yang dibebankan Pemkab tahun ini sebesar Rp 1,8 Miliar. Hingga September lalu telah mencapai 68,9 persen sehingga pihaknya optimistis pendapatan bisa tercapai.

Sebelumnya Kabag Perekonomain Setda Kebumen Yunita Prasetyani menjelaskan, Pemkab memiliki tiga perusahaan daerah yang 100 persen penyertaan modalnya dimilki Pemkab. Yaitu PDAM Tirta Bumi Sentosa, Bank Kebumen dan Apotik Luk Ulo Farma.

Selain itu, Pemkab Kebumen  juga menyertakan kepemilikan sebesar 49 persen pada PD BPR BKK serta di Bank Jateng sebesar 22 persen.

Yunita mengakui, dampak pandemi Covid-19 bagi perekonomian daerah sangat terasa . Terutama pada sektor jasa dan perdagangan hingga perbankan. Apalagi sejak Agustus 2021 diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Bahkan pertumbuhan ekonomi Kebumen pada 2021 minus 1,46 persen. Meskipun minus, kondisi saat ini tidak terlalu parah. Sebab kontribusi  perekonomian daerah saat ini mash bertumpu pada sektor pertanian dibanding sektor jasa dan perdagangan.

Di sisi iain, selama pandemi Covid-19 perkembangan Perusda Apotik Luk ULo Farma dan PDAM  Tirta Bumi Sentosa justru diunttungkan. Sebab penjualan obat dan bahan kesehatan  meningkat. Sedangkan konsumsi air PDAM  juga meningkat karena kesadaran hidup sehat memerlukan bersih.

Komper Wardopo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini