WONOSOBO (SUARABARU.ID)-Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina mengharapkan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) yang diberikan pada kelompok tani di Wonosobo Jawa Tengah bisa meningkatkan hasil produksi pertanian.
“Sebab penggarapan lahan pertanian dengan Alsintan akan menghemat waktu, tenaga dan biaya. Sehingga biaya produksi bisa ditekan dan waktu panen dapat dipercepat,” ujarnya.
Wakil rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI dari Dapil VI Jateng (Wonosobo, Temanggung, Magelang dan Purworejo) itu, mengatakan hal itu saat memberi sambutan secara virtual dalam “Bimtek Optimalisasi Penggunaan Alsintan” yang digelar di Hotel Kresna, setempat, Kamis (28/10).
Bimtek terselenggara atas kerjasama Balai Besar Mekanisasi Pertanian dengan anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina SE MBA guna membangun Indonesia tangguh melalui sektor pertanian. Bimtek diikuti kelompok tani penerima bantuan Alsintan tahun 2020 dan 2021.
Menurut Vita, Bimtek kali ini dalam rangka mengoptimalisasikan penggunaan Alsintan, yang merupakan permintaan khusus Komisi IV DPR RI bersama dengan mitra Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (BPP) Balai Besar Mekanisasi Pertanian Serpong.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kualitas SDM pertanian kepada penerima manfaat program bantuan aspirasi Alsintan guna mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Selama dua tahun terakhir, kami telah menyalurkan ratusan Alsintan,” tegasnya.
Alsintan yang diberikan, tambahnya, berupa traktor roda dua, traktor roda empat, cultivator, pompa air, handsprayer, power thresher, corn sheller dan RMU. Pengadaan Alsintan oleh pemerintah kepada petani sudah cukup baik dan merata. Beraneka ragam Alsintan sudah mulai dikenal luas, baik itu mesin pengolahan tanah hingga mesin panen.
“Namun yang masih menjadi kendala terbesar adalah optimalisasi
Alsintan. Kami berharap agar Alsintan yang diberikan benar-benar digunakan. Tidak mangkrak dan selalu dipelihara. Hanya terkadang pengetahuan terkait cara kerja Alsintan ini masih belum dimiliki operator maupun anggota kelompok tani,” tandasnya.
Pertanian Modern
Koordinator Balai Penelitian Pengembangan Pertanian Balai Besar Mekanisasi Pertanian Serpong Harsono menambahkan mengatakan tujuan Bimtek ini untuk mempersiapkan kelembagaan dan SDM tentang peran strategis pemanfaatan mekanisasi dan penggunaan Alsintan.
“Sehingga para kelompok tani penerima Alsintan yang sudah dibekali pengetahuan dapat mengoptimalkan bantuan yang diterima. Melalui penggunaan bantuan Alsintan produksi hasil pertanian meningkat yang berdampak pada kesejahteraan para petani,” kata dia.
Teknologi mekanisasi dan modernisasi pertanian yang lebih
efektivitas dan efisiensi ini diharapkan tidak hanya berdampak pada proses yang lebih cepat dan semakin berkurangnya biaya produksi. Namun juga meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil produk pertanian.
Maka, imbuh dia, melalui program bantuan Alsintan baik pra-panen maupun pasca panen ini, diharapkan agar kelompok tani bisa bekerjasama, saling berbagi pengetahuan dan ketrampilan dalam mengoptimalkan bantuan Alsintan yang diberikan.
Karena hakikatnya semua untuk kemandirian pengelolaan yang berkesinambungan dan memberi manfaat bagi petani. Penggunaan Alsintan akan mengubah budaya masyarakat dari pola pertanian tradisional menuju managemen pertanian modern.
Dikatakan, ada fasilitas bengkel Alsintan keliling yang lebih mobile, sehingga dapat melakukan perbaikan di tempat pemilik/pengguna Alsintan. Poktan juga bisa juga bergabung dengan usaha pelayanan jasa alat dan mesin pertanian untuk mengelola Alsintan.
“Operator maupun perwakilan kelompok tani dapat menggunakan Alsintan secara optimal di desa masing-masing. Mampu menerapkan teknologi untuk kegiatan budidaya sehingga dapat menekan biaya pengolahan lahan dan terobosan lainnya,” pungkas dia.
Muharno Zarka