JEPARA (SUARABARU.ID) – Ketua Badan Kerja Sama Organisasi Wanita, Nawal Arafah Yasin memaparkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2021 sebesar 5,96 persen, turun 0,52 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.
Hal itu, disampaikannya pada Rapat Koordinasi ke-2 Desa Sejahtera (DESTARA) dan Pelatihan Ekonomi/Keterampilan Kelompok Usaha Perempuan di 3 Desa secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Selain TPT, jumlah penduduk miskin, juga mengalami sedikit penurunan, dari 11,84 persen (4,12 juta orang) pada bulan September 2020 menjadi 11,79 persen (4,11 juta orang) pada bulan Maret 2021. Bahkan per April 2021 ada 15 Kabupaten/ Kota yang masuk kategori miskin.
“Meskipun angka pengangguran dan kemiskinan sedikit menurun, angka tersebut masih jauh dari harapan kita semua, dalam upaya kita mewujudkan Jawa Tengah sejahtera dan berdikari,” ucap Ning Nawal sapaan akrabnya.
Untuk itu, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah yang sebagai wadah 39 organisasi wanita serta berjejaring dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) se-Jawa Tengah berpartisipasi aktif mendukung pengentasan kemiskinan.
Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen itu mengatakan, bahwa pengentasan Kemiskinan tersebut, akan dilakukan melalui program Destara (Desa Sejahtera).
Program yang diusung itu, akan berisi tentang pelatihan ekonomi dan keterampilan usaha bagi kelompok perempuan di 3 desa.
“Untuk kelompok perempuan usaha di Desa Ketro (Kabupaten Sragen), kita beri pelatihan ekonomi dan keterampilan usaha pengolahan dan pengemasan ikan, di Desa Bantarbolang (Kabupaten Pemalang), pembuatan dan pengemasan sirup rambutan, sedangkan di Desa Kebon Batur diadakan pelatihan pengolahan dan pengemasan kunyit,” paparnya.
Dirinya berharap, dengan pelatihan itu akan menambah keterampilan perempuan dalam mengolah potensi dan sumber daya yang ada di masing-masing desa.
Dengan begitu, akan menambah sumber penghasilan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga. “Targetnya, akan terbentuk kelompok usaha ekonomi produktif dengan aktor perempuan melalui produksi pengolahan komoditas sesuai potensi desa masing-masing hingga terwujud desa sejahtera perempuan dan anak,” harapnya.
Hery Priyono