JEPARA (SUARABARU.ID) – BUMDes Pandansari, Desa Kedungcino, Jepara berdiri pada Bulan September 2013.Pendirinya adalah Pemerintah Desa Kedungcino dan diberi nama dengan BUMDes Pandansari. Tujuannya sebagai upaya pendayagunaan potensi desa dan diharapkan menjadi entitas yang mampu mengungkit perekonomian masyarakat serta dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PADes).
Nama Pandansari karena berawal dari sejarah zaman dahulu. Dulu tardapat seorang wanita yang sangat cantik, tak ada satu pun wanita yang dapat menandingi kecantikannya. Wanita tersebut bernama Raden Ayu Pandansari. berawal dari cerita sejarah zaman dahulu dan akhirnya BUMDes Kedungcino bernama Pandansari.
Untuk saat ini produk BUMDes Pandansari Kedungcino bergerak di Bidang Jasa Pinjaman bagi warga desa, Drop Ship Material Pembangunan Desa dan Jasa Foto Copy Serta Warung ATK. Namun Tim KKN UNISNU hanya membina produk BUMDes dibidang Jasa Fotocopy dan Warung ATK.
Sedangkan untuk bidang dropship material bangunan hanya melayani saat sedang adanya pembangunan desa atau terkadang adanya permintaan dari masyarakat. Sedangkan untuk pinjaman bagi warga untuk saat ini mengalami masalah kemacetan karena minimnya modal serta ada warga yang telah meminjam belum bisa mengembalikan.
Untuk tahun kedepannya Produk BUMDes Pandansari Kedungcino akan menambah inovasi. Melalui pendekatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa melalui kegiatan musyawarah, kunjungan ke tokoh masyarakat, pemuda dan remaja terutama silaturrahim yang baik dengan pemerintah desa maka terbenahilah manajemen BUMDes yang baik, bersemangat dan lebih profesional sebagai penguatan ekonomi desa.
Serta terbentuklah beberapa kelompok usaha jasa dan produktif yang lebih bersemangat untuk tahun kedepannya, yaitu, Dropship Pupuk Bagi Petani, Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Bagi Warga Sekitar, Pariwisata, dan Usaha Perdagangan.
“Untuk rencana pariwisata kami sudah mendapatkan konsepnya namun terkendala oleh dana, karena adanya pandemi covid-19 ini dana yang seharusnya untuk pengembangan pariwisata teralihkan untuk penyuluhan bantuan kepada warga sekitar,” ujar Petinggi Desa Kedungcino
Rencana konsep pariwisata Desa Kedungcino adalah kafe dengan view hamparan persawahan. Memlih pariwisata tersebut karena di era milenial saat ini sedang maraknya pariwisata dengan view persawahan yang menyuguhkan keasrian dan pemandangan alami yang indah, serta juga banyak yang menunggu mengabadikan momen untuk mendaptkan pemandangan indah melihat sunset.
“Nantinya kami akan bekerjasama dengan masyarakat sekitar, kami akan merekrut karyawan para pemuda dan remaja dari masyarakat sekitar. Harapannya dengan adanya ini dapat membantu meningkatkan pendapatan asli desa dan dapat membantu para pemuda remaja sekitar yang masih pengangguran serta dapat menyerap tenaga kerja bagi warga sekitar,” ujar Petinggi Desa Kedungcino
Bermitra Dengan Tim KKN UNISNU
Kedatangan tim KKN Unisnu kelompok 12 yang terdiri atas Kevin Dirvano Febrianto, Annisa Wndie Widyawati, Windi Dewa Sukma Ulung Saputro, Dwi Ratih Purnama Sari Serta Alfiyanti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis beserta dosen pembimbing lapangan (dpl) Gentur Wahyu Nyipto Widowo, M.Kom.
Tujuan bermitrakan BUMDes adalah ingin meningkatkan pendapatan asli desa dan memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Maka harapannya adalah pada pembentukan usaha baru yang berakar dari sumber daya yang ada serta optimalisasi kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat desa yang telah ada. Di sisi lain akan terjadi peningkatan kesempatan dalam rangka memperkuat ekonomi desa dan mengurangi pengangguran bagi masyarakat desa.
Alvaros – Annisa Windie