WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Warga Dusun Sutran Desa Perboto Kalikajar Wonosobo Jawa Tengah yang menjadi korban bencana alam senderan langsor menerima bantuan dari Pemkab Wonosobo, Senin (13/9).
Bantuan bagi warga korban senderan longsor yang terjadi Minggu (12/9), sekitar pukul 11.00 WIB itu, berupa material bangunan seperti tryplex dan semen. Material bangunan itu, dapat dimanfaatkan untuk membangun senderan kembali.
Bantuan diserahkan langsung Bupati Afif Nurhidayat didampingi Kapolres AKBP Ganang Nugroho Widhi SIK MT, Dandim 0707 Letkol Inf Rahmat SE MSi, Kalak BPBD Bambang Trie dan Camat Kalikajar Suratman.
Dalam suasana hujan deras, Afif Nurhidayat mengatakan sebagai wujud bela sungkawa atas kejadian musibah yang menimpa warga setempat. Pemkab Wonosobo ikut prihatin atas kejadian tersebut. Semoga warga selalu diberi ketabahan dan keikhlasan dalam menerima musibah tersebut.
“Saya minta Pemdes Perboto agar segera menindaklanjuti musibah tersebut dengan menggarkan dana untuk pembangunan kembali senderan baru melalui APBDes. Saya mengajak pada seluruh lapisan masyarakat Wonosobo untuk waspada dan hati-hati karena musim hujan telah tiba,” katanya.
Tetap Waspada
Pihaknya juga meminta kepada warga setempat untuk menyempatkan waktu berdoa memohon pada Allah SWT agar terhindar dari musibah bencana alam. Daerah Wonosobo dan sekitarnya aman. Terhindar dari peristiwa bencana alam.
“Pemkab Wonosobo mengapresiasi dan mengucapkan trima kasih kepada Kades dan jajaran Pemdes Perboto yang telah menggerakan warga untuk bergotong royong. Sehingga material bangunan yang longsor segera dapat disingkirkan,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Bambang Trie berpesan kepada seluruh masyarakat untuk waspada melihat peta Wonosobo adalah daerah rawan bencana alam. Baik tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan kebakaran rumah. Apalagi akhir-akhir ini cuaca sedang sangat ekstrim.
“Di musim penghujan ini, relawan BPBD Wonosobo siap siaga 24 jam bersama teman-teman relawan penanggulangan bencana (RPB) di daerah masing-masing. Kami juga banyak dibantu Tim SAR dan Basarnas setempat,” tegasnya.
Bambang Trie melaporkan tanah longsor yang terjadi diduga akibat rembesan saluran pada pondasi senderan. Tebing yang mengalami longsor kurang lebih berukuran 8×10 meter, dengan ketinggian sekitar dua meter. Kerusakan berupa senderan kolam dan mushola.
Muharno Zarka