JEPARA (SUARABARU.ID) – Coreateam WCD Kabupaten Jepara telah menyelenggarakan seminar bertema Coastal Trash Story pada hari Sabtu lalu. Seminar tersebut mendatangkan 2 narasumber yaitu Hartono, S.Kel dari Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia dan Wilhelmus Leang, S.Psi dari Rumah Ilham Nusantara Yogyakarta. Webinar ini dibuka oleh Kabid Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Lulut Andi Ariyanto, S.T.
Seminar yang diikuti lebih dari 150 peserta dari seluruh Indonesia ini mengangkat isu mengenai penanganan permasalahan sampah di wilayah pesisir. Seminar diselenggarakan secara dalam jaringan (Daring) sehingga peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Saat membuka acara tersebut Lulut Andi Ariyanto, S.T. mengungkapkan, penanganan dan pengelolaan sampah harus dilakukan dari sumbernya. Inilah yang membuat DLH juga fokus kepada pengelolaan sampah di ranah rumah tangga dengan mengeluarkan berbagai regulasi terkait pengelolaan sampah rumah tangga.
”Selain itu, Jepara sebagian wilayahnya berbatasan dengan laut yang memiliki potensi besar sampah.. Berbagai upaya sudah kami upayakan termasuk dengan adanya petugas kebersihan khusus pantai yang kami beri nama CCU (Coastal Clean Up).”, tambahnya.
Peringkat Kedua Penyumbang Sampah
Sementara Hartono, Project Coordinator Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia mengungkapkan. sampah di laut khususnya plastik telah menjadi isu global. “Indonesia, Negara peringkat kedua penyumbang sampah plastik di laut terbesa didunia,” ujarnya.
Karena itu menurt Hartono, perlu melakukan upaya penanganan yang lebih optimal dengan melibatkan semua pihak baik pemerintah pusat hingga daerah, pelaku usaha, akademisi, komunitas, masyarakat, dan organisasi sipil.
Hartono menambahkan bahwa DFW Indonesia melaksanakan proyek percontohan pelabuhan perikanan bersih yang didanai Uni Eropa dan Kementerian Federal Jerman dalam upaya mendukung Peraturan Presiden (Perpres) no 83 tahun 2018 tentang penanganan sampah di laut.
“Proyek ini bertujuan mengurangi sampah plastik di laut dari sumbernya, penguatan kapasitas dan kerja sama para pihak, serta penerapan ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah,” ujarnya
Sedangkan Wilhelmus Leang sebagai pemateri kedua memaparkan bahwa Rumah Ilham Nusantara memulai pilot project Cleanup Coastal Community (3C) di Laut Jawa dengan lokasi awalnya di pesisir kabupaten Demak. Para nelayan dan warga pesisir digerakkan untuk berpartisipasi mengumpulkan semua jenis plastik di laut, di muara sungai, daerah pesisir pantai dan diantara hutan mangrove agar lingkungan laut dan sekitar menjadi bersih dan nyaman bagi semua makluk hidup.
“Program ini diharapkan bisa menyebar ke seluruh wilayah Indonesia sehingga dengan pengelolaan sampah plastic melalui program 3C ini bisa meningkatkan pendapatan warga yang terlibat. Disamping itu laut serta bumi akan tetap terpelihara jika semua wilayah air terbebas dari sampah plastik,” ujar Wilhelmus.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kedua menuju puncak perayaan World Cleanup Day 2021 pada 18 September mendatang di Kabupaten Jepara. World Cleanup Day merupakan kegiatan rutin tahunan di bawah naungan Let’s Do It Indonesia. Let’s Do It! World Cleanup Days merupakan gerakan global yang menghubungkan orang-orang dan organisasi di seluruh dunia yang bertujuan membuat bumi bersih dan bebas dari sampah.
Gerakan ini melibatkan lebih dari 150 negara. Mari bergabung dan menjadi bagian dari aksi bersih-bersih sedunia ini dengan mendaftarkan diri kepada Coreteam World Clean Up (WCD) Jepara.
Hadepe – :virda – gunboi