WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyerahkan bantuan kepada Sutarman (54), warga Jolontoro RT 01 RW 01 Sapuran Wonosobo, yang menjadi korban kebakaran rumah, beberapa waktu lalu.
Bantuan yang diberikan berupa material bangunan seperti triplek, seng, semen, paket sembako, peralatan sekolah dan perlengkapan rumah tangga. Bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban korban.
Saat menyerahkan bantuan, Kamis (2/9/2021), Bupati Afif Nurhidayat didampingi Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bambang Trie, Camat Sapuran Edy Usman dan Kepala Desa Jolontoro Darmawan Ubyanto.
BACA JUGA: Teknologi Informasi Mampu Mengorkestrasi dan Menggerakkan Harmoni Komunikasi Publik
Afif Nurhidayat mengaku ikut merasa prihatin, atas musibah kebakaran rumah yang dialami keluarga korban. Pihaknya berharap, keluarga korban diberi kekuatan, keikhlasan dan kesabaran atas cobaan itu.
”Semoga keluarga Pak Sutarman, senantiasa diberi kekuatan, dilancarkan rezeki dan dimudahkan urusannya. Segera bangkit dan dapat membangun rumahnya kembali. Jangan terlalu lama larut dalam kesedihan,” pesan Afif.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Wonosobo Bambang Trie melaporkan, rumah korban terbakar pada Jumat (27/8/2021) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB. Saat api membakar rumah, keluarga korban tengah terlelap tidur.
BACA JUGA: Kasus Lelang IBS, Komisi D Khawatirkan Pemenang Tender Gugat Balik
”Api bersumber dari tunggu yang masih menyala. Setelah memasak, pemilik rumah tidak mematikan api dan langsung beranjak tidur. Sisa api yang masih membara ternyata meremberet ke pagar rumah yang terbuat dari kayu,” terangnya.
Korban baru tahu rumah terbakar, setelah mendengar letupan suara yang berasal dari kayu dinding rumah yang terpanggang api.
Bambang Trie meminta, warga untuk tetap hati-hati dan selalu waspada agar musibah kebakaran tidak terjadi lagi. Kebakaran rumah warga biasanya disebabkan oleh api tungku yang tidak dimatikan, dan juga akibat korsleting listrik.
”Di musim kemarau seperti saat ini, daerah Wonosobo termasuk rawan terjadi musibah kebakaran rumah warga. Kebanyakan dinding rumah yang terbuat dari kayu, dan letak pemukiman penduduk yang saling berhimpitan, membuat situasi rentan terjadi kebakaran,” tandasnya.
Muharno Zarka-Riyan