KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Memperingati Hari Jadi Kebumen ke-392, Bupati Arif Sugiyanto bersama Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih dan para pimpinan OPD Kamis (20/8) malam ziarah kubur ke makam para pendiri Kebumen.
Makam yang diziarahi merupakan tokoh penting yang punya andil besar dalam proses pembentukan daerah Kebumen sebagai sebuah wilayah kabupaten. Seperti tokoh Ki Ageng Bodronolo di Desa Karangkembang, Kecamatan Alian.
Sebagian masyarakat mungkin belum tahu bahwa cikal bakal Kabupaten Kebumen tidak bisa lepas dari tokoh satu ini. Ki Brodonolo adalah bupati pertama Panjer (Kebumen). Ia menjadi orang kepercayaan Sultan Agung Mataram untuk ikut membantu menyerang VOC di Batavia.
Ki Ageng Brodonolo diminta Sultan Agung untuk menyiapkan kebutuhan logisitik perang (beras) di jalur selatan yang akan dilewati bala tentara Mataram. Termasuk merekrut dan melatih para pemuda di Panjer untuk ikut dalam barisan peperangan melawan VOC.
Atas jasanya tokoh ini akhirnya diangkat sebagai penguasa (bupati) Panjer yang pertama. Atas dasar peristiwa yang diyakini terjadi pada 21 Agustus 1629 ini pula, Pemkab Kebumen akhirnya menjadikannya sebagai patokan Hari Jadi Kebumen yang baru sesuai Perda Nomor 3 Tahun 2018.
“Alhamdulillah Kebumen sekarang sudah berusia 392 tahun, dan malam ini kita masih diberi kesempatan untuk berziarah ke makam-makam para pendahulu kita. Pertama kita ke makam Ki Ageng Brodonolo di Karangasem Desa Karangkembang. Cikal bakal Kebumen tidak lepas dari tokoh ini,”ujar Bupati, Kamis (19/8) malam.
Usai dari Ki Ageng Brodonolo, Bupati bersama rombongan melanjutkan ziarah ke makam keluarga Tumenggung Kolopaking di Desa Kalijirek, Kebumen.
Nama Kolopaking itu berasal dari kata kelapa aking (kelapa kering/tua), yang dinisbatkan sebagai gelar yang diberikan Sultan Amangkurat I, Putra Sultan Agung untuk Ki Bagus Kertawangsa, yaitu Tumenggung Kelapa Aking.
Ki Bagus Kertawangsa dianggap berjasa karena mampu menyembuhkan Amangkurat I dengan kelapa tua pada saat singgah di Panjer dalam perjalanan pelariannya menuju Batavia guna meminta bantuan VOC.
Makam Pangeran Bumidirjo
Sebagai bentuk rasa terimakasihnya, Amangkurat I mengangkatnya sebagai tumenggung untuk wilayah Panjer (sekarang Kebumen) dengan gelar Kanjeng Raden Adipati Tumenggung (KRAT) Kelapa Aking.
Bupati melanjutkan perjalanan menuju Kutowinangun dan berizarah ke makam Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Bumidirdjo di Desa Lundong. KPA Bumidirdjo adalah bangsawan ulama dari Mataram, adik Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Ia dikenal sebagai penasihat raja.
Bupati mengakhiri perjalanan spiritualnya dengan berziarah ke kompleks makam keluarga Aroeng Binang I dan keturunannya di Dusun Kebejen, Desa Kuwarisan, Kutowinangun. Dinasti Aroeng Binang juga merupakan keluarga bangsawan yang pernah menjadi Bupati Kebumen.
“Dari berziarah ini tentu kita bisa mengambil hikmah untuk terus melanjutkan perjuangan mereka dalam menjaga dan merawat kabupaten tercinta ini, untuk kesejahteraan masyarakat Kebumen,”ujar Arif Sugiyantro
Menurut Bupati, peringatan Hari Jadi Kebumen ke-392 yang jatuh pada Sabtu 21 Agustus 2021, dirayakan secara sederhana di lapangan depan Pendopo, dengan menggelar sedikit tarian budaya. Bahkan Bupati melarang masyarakat untuk mengirim ucapan selamat melalui karangan bunga.
“Kita akan peringati secara sederhana, karena kita tahu semua masih dalam masa pandemi Covid-19. Kita juga sudah melarang untuk tidak mengirim karangan bunga. Lebih baik bisa dialihkan untuk pemberian paket sembako kepada masyarakat,”jelas Bupati.
Komper Wardopo