YOGYAKARTA (SUARABARU.ID) – Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah sembilan kali guguran lava pijar ke arah tenggara dan barat daya pada Sabtu.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, menyebutkan guguran lava pijar ke arah barat daya meluncur enam kali dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.
Sedangkan guguran lava ke arah tenggara meluncur tiga kali dengan jarak maksimum 1.200 meter. “Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah,” ujar Hanik.
Selain guguran lava pijar, Merapi juga mengalami 51 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-32 milimeter (mm) selama 22.6-100 detik, delapan kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-7 milimeter (mm) selama 11-15.6 detik.
Berikutnya, 33 gempa fase banyak dengan amplitudo 3-16 milimeter (mm) selama 5.5-7.8 detik dan delapan kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 milimeter (mm) selama 8.6-11.2 detik.
Sementara untuk periode pengamatan pada Jumat (16/7) malam, pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi mencatatkan 11 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya dan 9 kali ke tenggara sejauh 1.200 meter.
Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Adapun jika terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak gunung.
Ant