(SUARABARU.ID) – Luca Marini merasa tertekan lantaran belum meraih hasil positif saat menjalani debut sebagai pembalap MotoGP pada musim ini.
Pembalap Real Avintia yang juga adik tiri Valentino Rossi ini finis ke-18 atau posisi paling buncit pada MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, 27 Juni lalu.
Setelah GP Belanda, para pembalap akan rehat untuk menjalani paruh musim kedua. Jeda tengah musim akan dimanfaatkan pembalap 23 tahun itu untuk istirahat secara fisik dan mental.
‘’Secara psikologis, saya sangat membutuhkan istirahat. Tekanan di MotoGP jauh lebih tinggi. Padahal, saat membalap di Moto2, saya merasa tak pernah lelah,’’ tutur Marini seperti dikutip dari GPOne.
Menurut pria asal Italia itu, Assen adalah salah satu trek terberat dalam kalender MotoGP 2021. Karakternya sangat cepat, bahkan di tengah tikungan.
‘’Saya harus sedikit berjuang. Motor bergerak di beberapa tempat,’’ jelas pembalap yang memulai kariernya pada 2013 ini.
Menatap paruh kedua, Marini bertekad meraih poin dalam setiap balapan. Dia mengakui hal itu sangat sulit diwujudkan karena tingkat tekanan di kelas utama jauh lebih berat.
‘’Saya siap berjuang untuk kejuaraan hingga akhir musim. Jeda balapan bakal saya manfaatkan untuk berlatih lebih keras,’’ ungkapnya.
Marini saat ini menempati posisi ke-20 atau satu tingkat di bawah Valentino Rossi dalam klasemen sementara. Dia mengemas 14 poin.
Luca mulai membalap di kelas Moto3 pada 2013. Terhitung 2015 hingga 2020, dia mencoba Moto2.
Marini kemudian promosi ke kelas utama pada 2021. Sayang, dia belum mampu bersaing di papan atas.
rr