MAGELANG (SUARABARU.ID) – Camat dan lurah di Kota Magelang diminta fokus memantau zona masing-masing rukun tetangga (RT).
‘’Kalau ada RT zona merah langsung lockdown (tingkat red) RT. Begitu juga dengan orange/kuning untuk warning,’’ pinta Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono di depan peserta rapat koordinasi evaluasi pencegahan Covid-19 di Ruang Adipura Kencana Setda Kota Magelang, Selasa (29/6).
Sejauh ini, lanjutnya, Kota Magelang termasuk daerah dengan status zona orange atau zona risiko sedang penularan Covid-19. Namun, dia menginstruksikan seluruh jajarannya di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW untuk siaga.
Joko yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kota Magelang mengemukakan, data terkini dari 17 kelurahan di Kota Magelang, sebanyak 14 kelurahan masuk kategori zona orange, 2 kelurahan zona merah dan 1 kelurahan zona kuning.
Selain itu, para pamong wilayah juga harus mengoptimalkan Satgas Jogo Tonggo untuk memantau kondisi lingkungan masing-masing. Termasuk camat dan lurah memastikan persediaan dan distribusi logistik, disinfeksi lingkungan, bantuan sosial dan sebagainya.
‘’Kalau ada warga yang positif,perhatikan kondisinya. Kalau OTG arahkan untuk isolasi di tempat isolasi terpusat, karena di sana lebih bisa dipantau,’’ ujarnya.
Sekda menegaskan, kasus Covid-19 perlu penanganan serius. Kalau tidak serius, akan membahayakan keselamatan masyarakat. Kita tidak boleh tergopoh-gopoh tapi harus ada langkah nyata.
Selain itu, tambah mantan Kepala Disperigas, pihaknya
berupaya menambah tempat tidur (TT) bagi pasien positif Covid-19 di tiga rumah sakit rujukan. Yakni RSUD Tidar, RST dr Soedjono dan RSJ Prof dr Soerojo.
Pemkot Magelang juga juga telah meminta rumah sakit swasta untuk menyediakan fasilitas TT khusus untuk pasien Covid-19. Ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus aktif beberapa waktu terakhir.
‘’Rumah sakit rujukan harus tambah TT, tidak boleh tidak. Kita juga akan beli alat pemeriksaan test PCR. Lalu rumah sakit swasta kita minta untuk menambah fasilitas/TT pasien khusus Covid-19, selama ini rumah sakit swasta tidak menangani Covid-19. (TT) yang disediakan minimal 10,’’ terangnya.
Wali Kota Muchamad Nur Aziz meminta jajarannya untuk menajamkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Pasalnya, kasus Covid-19 di Kota Magelang terus mengalami kenaikan.
Tidak hanya bed occupancy rate (BOR) di tiga rumah sakit rujukan yang sudah nyaris penuh, angka kematian Covid-19 pun bertambah.
‘’Memang semua daerah sekarang sedang mengalami kenaikan, tidak hanya di Kota Magelang. Kalau dibanding kota lain, kita masih kecil, tapi tetap harus waspada,’’ tegas dokter spesialis penyakit dalam tersebut.
Dia menuturkan, menangani pandemi Covid-19 hanya bisa dilakukan dengan cara bertahan. Pertahanan yang dimaksud adalah mengurangi mobilitas warganya. Pihaknya berencana menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah lain, untuk mewacanakan pembatasan mobilitas warga.
‘’Sebaiknya kawasan perbatasan sudah mulai dijaga. Karena sumber penularan Covid-19 di Kota Magelang ini dari daerah luar. Kita akan kaji rencana memperketat wilayah perbatasan,’’ ungkapnya.
Penulis : prokompim/pemkotmgl
Editor : Doddy Ardjono