SEMARANG (SUARABARU.ID) – Keluarga besar KONI Jateng berduka. Ketua Umum mereka, Brigjen TNI (Purn) Subroto meninggal dunia di RS DKT Salatiga, Minggu 27 Juni 2021 sekitar pukul 19.00 WIB, tadi malam.
Subroto meninggal di tengah persiapan persiapan kontingen Jawa Tengah untuk berangkat ke PON XX di Papua, Oktober mendatang. Subroto lahir di Kendal, 22 Februari 1959, dan semasa hidupnya tinggal bersama keluarga di Kradenan Asri B4A, Sukorejo, Gunungpati Semarang.
Jenazah dimakamkan di TPU Osa Maliki Salatiga, Minggu malam tadi. Almarhum meninggalkan seorang istri, Retno Yulianti, B.A., tiga anak Kapten CHK Fandy Irawan, S.H., dr. Ahmad Agus Salim, Fany Puspitasari, S.E, serta lima orang cucu.
Jabatan terakhir: Karo Hukum, Persidangan, dan Hublem Kemenko Polhukam 2016.
Baca juga Pak Bro dan Kenangan Senyum Minimalis
Subroto menjabat sebagai ketua KONI setelah terpilih pada Musyawarah Provinsi (Musprov) KONI Jateng di Semarang, 28 November 2017. Masa jabatannya akan berakahir pada November 2021 ini.
Subroto masih berkomunikasi melalui WhatsApp Pimpinan KONI mendiskusikan pelaksanaan Pelatda PON Papua, beberapa jam menjelang saat-saat terakhirnya.
Dari ruang ICU Rumah Sakit DKT Kota Salatiga, Minggu 27 Juni sekitar jam 14.30 dia masih mem-forward percakapannya dengan Kerpala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Sinoeng Rahmadi mengenai koordinasi pelaksanaan Pelatda.
Malamnya, sekitar pukul 21.00, keluarganya mengabarkan kepada Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Bona Ventura Sulistiana bahwa Subroto telah meninggal dunia. Tepat 96 hari menjelang pelaksanaan PON XX.
Menurut Sekretaris Umum KONI Jateng, Heny Setiawati, seperti dikutip Ayo Semarang sebelum dirawat di Salatiga, beberapa pekan Subroto sudah sering mengeluhkan sakitnya. Pria kelahiran Kendal 22 Februari 1959 itu juga sempat menjalani kateter dan CT-scan, karena terdapat keluhan padfa jantungnya.
“Beliau masih sering ngantor di kompleks Jatidiri, Karangrejo. Itu sebagai bentuk tanggung jawabnya dalam penyiapan kontingen PON. Dalam chating-chating terakhir dengan sejumlah unsur pimpinan, beliau sempat menitipkan agar kami berbagi tugas,” tutur Heny.
“Kami sangat kehilangan. Kebersamaan selama tiga tahun ini telah merekatkan banyak hal,” tutur Wakil Ketua Umum Bidang Kerja Sama, Amir Machmud NS.
Sedangkan Sudarsono, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan menilai almarhum sebagai orang yang hidupnya sudah menyatu dengan dunia olahraga.
**/wied